ARTICLE AD BOX
Pekanbaru -
Polda Riau mengambil langkah proaktif dalam upaya pencegahan kebakaran rimba dan lahan (karhutla). Upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal.
Melalui Festival Kreatif Budaya Melayu, Polda Riau membujuk masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Festival ini digelar di Rumah Singgah Tuan Kadi, Pekanbaru, Sabtu (19/4/2025) malam.
Sejumlah aktivitas digelar dalam pagelaran ini, antara lain lomba pantun bertema karhutla dan kelestarian lingkungan. Festival juga dimeriahkan dengan penampilan musik melayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival nan digagas oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan ini digelar untuk menjangkau beragam lapisan masyarakat dalam upaya edukasi terhadap ancaman karhutla. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan modern, Polda Riau berambisi program ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah karhutla.
Kegiatan ini berjalan meriah, dihadiri Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Rumah Singgah Tuan Kadi dipilih sebagai sarana edukasi untuk menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan moderan dalam upaya Green Policing nan menjadi salah satu kebijakan Polda Riau.
Sebelumnya, Irjen Herry Heryawan dan Wali Kota Agung Nugroho berinisiatif untuk menghidupkan kembali Rumah Singgah Tuan Kadi. Rumah berhistoris ini sekarang dijadikan sebagai salah satu agenda pariwisata di Provinsi Riau, sekaligus menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan juga edukasi dalam menjaga kelestarian lingkungan Riau dari ancaman kabut asap.
Sebagai informasi, Rumah Singgah Tuan Kadi merupakan salah satu gedung berhistoris di Kota Pekanbaru. Rumah ini menjadi rumah singgah bagi Sultan Siak saat beliau berjamu ke Senapelan alias Pekanbaru.
Mengutip laman Pekanbaru.go.id, Rumah Singgah Tuan Kadi ini dibangun di tepi Sungai Siak pada abad ke-20. Disebut rumah singgah, lantaran tatkala itu Sultan Syarif Kasim II ke Pekanbaru dan turun dari kapal di pelabuhan, maka Sultan Siak ini singgah sejenak di rumah Tuan Kadi ini.
Irjen Herry mengatakan budaya Melayu menjadi identitas Provinsi Riau nan kudu terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda. Menurutnya, Rumah Singgah Tuan Kadi merupakan gedung berhistoris nan kudu dirawat untuk anak-cucu generasi penerus bangsa.
"Saya membujuk masyarakat untuk ikut melestarikan budaya dan lingkungan. Di Rumah Singgah Tuan Kadi ini kita bakal memberikan edukasi-edukasi gimana kita berupaya untuk menjaga kelestarian rimba dan lahan di tengah ancaman musibah karhutla," kata Irjen Herry Heryawan.
(mei/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini