Ppatk Klaim Transaksi Judol Nyungsep Sejak Rekening Nganggur Diblokir

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan terjadi tren penurunan transaksi deposit gambling online (judol) setelah pemblokiran rekening dormant alias tidak aktif. PPATK mengatakan deposit judol menurun dari Rp 5 triliun sekarang menjadi hanya Rp 1 triliun.

"Ketika dormant kita bekukan, deposit judol langsung nyungsep sampai minus 70% lebih dari Rp 5 triliun lebih menjadi hanya Rp 1 triliunan lebih," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, kepada wartawan Kamis (31/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ivan mengatakan transaksi judol menurun sampai minus 70%. Dia mengatakan nomor itu menunjukkan transaksi deposit judol terjun bebas.

"Tren jumlah transaksi deposit judol juga terjun bebas setelah kita bekukan dormant. Ini kan semua hasil positif. Sesuai Asta Cita dan Indonesia Emas beneran," kata Ivan.

Ivan mengatakan pihaknya juga telah membuka kembali lebih dari 28 juta rekening nan diblokir setelah dicek kelengkapan dokumen. Kata Ivan, puluhan juta rekening itu sempat dihentikan sementara transaksinya.

"Kami sudah membuka kembali 28 juta lebih rekening nan kami hentikan transaksinya sementara. Puluhan juta rekening tidak aktif, kami hentikan sementara transaksinya lampau kami cek kelengkapan dokumennya serta keberadaan nasabahnya, dan setelah diingatkan kepemilikan rekeningnya, segera kami cabut hentinya," ujarnya.

Ivan menyebut ada beberapa pengguna nan protes rekeningnya diblokir. Setelah dicek PPATK, kata Ivan, rupanya rekening itu bukan tidak aktif tapi lantaran menjadi rekening penampungan hasil pidana kebanyakan gambling online.

"Beberapa (ribuan nasabah) marah ke PPATK lantaran merasa dibekukan sebagai akibat tidak aktif, setelah kami cek rupanya argumen pembekuan bukan lantaran dormant tapi lantaran murni rekening penampungan hasil pidana (mayoritas judol)," kata Ivan.

(whn/imk)