ARTICLE AD BOX
Kolombo -
Seorang laki-laki bersenjata menembaki sebuah gereja di Sri Lanka pada Jumat (18/4) waktu setempat, menjelang seremoni Paskah. Penembakan ini terjadi saat Sri Lanka sedang dalam keadaan siaga tinggi menjelang peringatan enam tahun pengeboman Minggu Paskah nan menewaskan ratusan orang.
Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025), menyebut seorang laki-laki bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah gereja nan ada di area Manampitiya, nan berjarak 160 kilometer sebelah timur laut ibu kota Kolombo pada Jumat (18/4) waktu setempat.
Penembakan itu, sebut Kepolisian Sri Lanka, memicu kerusakan pada jendela gedung gereja. Namun dilaporkan tidak ada korban luka akibat tembakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian mengatakan bahwa seorang tersangka telah ditangkap mengenai penembakan itu. Namun identitas tersangka itu tidak diungkapkan ke publik.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa tersangka telah menargetkan gereja lantaran permusuhan pribadi dengan sang pendeta," kata Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya.
Penembakan ini terjadi ketika otoritas Sri Lanka meningkatkan dan memperketat keamanan di wilayahnya menjelang peringatan enam tahun pengeboman mematikan tahun 2019 lalu. Para polisi dan pasukan bersenjata dikerahkan ke nyaris semua gereja di beragam wilayah Sri Lanka selama seremoni Paskah tahun ini.
Simak buletin selengkapnya di laman berikutnya.
Tahun 2019 lalu, sejumlah pengebom bunuh diri bertindak di tiga gereja dan tiga hotel di negara tersebut hingga menewaskan sedikitnya 279 orang, termasuk 45 penduduk negara asing (WNA).
Lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan nan menggemparkan bumi pada saat itu. Otoritas Sri Lanka mengatakan golongan Islamis lokal sebagai dalang serangan peledak tersebut.
Pada Senin (21/4) mendatang, Gereja Katolik Sri Lanka bakal mengenang para korban tewas dengan menyatakan mereka sebagai "Pahlawan Iman".
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini