Ratusan Ekor Hewan Ternak Di Banyumas Terjangkit Pmk, Pengawasan Diperketat

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Ratusan Ekor Hewan Ternak di Banyumas Terjangkit PMK, Pengawasan Diperketat Petugas kesehatan hewan menyemprotkan cairan disinfektan untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK).(Dok. Antara)

KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) nan menyerang hewan ternak berkuku belah alias genap di wilayah Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) merebak. Bahkan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Banyumas mencatat bahwa sejak Desember 2024 hingga saat ini, jumlah hewan ternak nan terjangkit PMK mencapai sekitar seratus ekor.

Plt Kabid Kesehatan Hewan Dinkannak Banyumas, Sulistyo Wiwid, mengungkapkan bahwa kemungkinan jumlah tersebut tetap bakal bertambah, mengingat adanya kasus baru nan ditemukan di beberapa wilayah.

“Terlebih lagi, dalam waktu dekat bakal ada momen seremoni Idul Fitri dan Idul Adha, nan biasanya bakal ada peningkatan arus masuk hewan ternak dari luar wilayah Banyumas,” jelasnya.

Menurut Sulistyo, kasus PMK di Banyumas tersebar cukup merata di nyaris seluruh kecamatan, seperti Karanglewas, Ajibarang, Banyumas, Baturraden, Kalibagor, Kebasen, Kembaran, Sokaraja, Sumbang, Wangon, dan wilayah lainnya.

“Dari sekitar seratus ekor nan terindikasi terkena PMK, sekitar 40 persen sudah sembuh, sementara sisanya tetap dalam proses penyembuhan,” jelasnya pada Senin (13/1).

Menurutnya ada dua ekor hewan ternak nan mati, tetapi kematian tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh PMK. “Sebagian besar akibat jangkitan sekunder nan terjadi pada hewan tersebut,” kata dia.

Untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut, Dinkannak Banyumas telah rutin melakukan pemeriksaan di kandang penampungan hewan ternak dan pasar hewan, seperti di Pasar Hewan Ajibarang dan Pasar Hewan Sokaraja.

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan lembaga lain untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak tentang pencegahan PMK. “Kami juga menyediakan desinfektan bagi para peternak sebagai langkah pencegahan agar hewan ternak tidak mudah terjangkit penyakit ini,” ujar Sulistyo.

Pengelola pasar hewan Ajibarang  Syahrin mengatakan pihaknya memperketat pengedaran hewan ternak di pasar tersebut. Langkah itu ditempuh sebagai bagian upaya mencegah persebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan.

“Kami selalu pengelolaan pasar melakukan pencegahan serta memperketat pengedaran ternak dari luar daerah. Kami berbareng dengan tim kesehatan hewan, juga melakukan pemantauan hewan di pasar. Bagi pedagang nan mendapati hewannya terjangkit, diimbau untuk tidak di bawa ke pasar,” jelasnya. (Z-9)