Ratusan Warga Jakarta Tinggalkan Rumah, Bnpb Ingatkan Waspada Air Naik

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan penduduk mewaspadai potensi kenaikan tinggi muka air. terutama bagi penduduk yang  nan tinggal di wilayah rawan genangan, bantaran sungai, maupun pesisir. 

"Jika terjadi kondisi darurat, ikuti petunjuk dan info resmi dari pemerintah wilayah setempat. Masyarakat juga disarankan menyiapkan tas siaga musibah nan berisi kebutuhan pokok, arsip penting, serta perlengkapan darurat lainnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, dikutip Senin (7/7/2025). 

Hal itu disampaikannya merespons kejadian hujan lebat nan menghantam wilayah Jakarta dan sekitarnya, hingga memaksa ratusan penduduk mengungsi. 

Dia menambahkan, kondisi ini menyebabkan peningkatan status pada sejumlah pintu air dan pos pantau, meliputi:

1. Pintu Air Pasar Ikan: Siaga 2, Sabtu (5/7/2025), pukul 14.00 WIB
2. Bendung Katulampa: Siaga 3, Sabtu (5/7/2025), pukul 17.00 WIB
3. Pos Depok: Siaga 3, Sabtu (5/7/2025), pukul 21.00 WIB naik ke Siaga 2, pukul 22.00 WIB
4. Pos Pantau Sunter Hulu: Siaga 3, Minggu (6/7/2025), pukul 01.00 WIB
5. Pos Pantau Pesanggrahan: Siaga 3, Minggu (6/7/2025), pukul 03.00 WIB
6. Pintu Air Karet: Siaga 3, Minggu (6/7/2025), pukul 11.00 WIB.

Kata Abdul Muhari, sebanyak 50 Rukun Tetangga (RT) tergenang air di wilayah Daerah Khusus Jakarta. Berdasarkan info nan dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Minggu (6/7/2025) pukul 16.00 WIB, kondisi ini disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak Sabtu (5/7/2025) nan memicu kenaikan tinggi muka air di sejumlah pintu air.

Penyebab lain, akibat kejadian pasang air laut di pesisir utara Jakarta.

"Adapun wilayah terdampak di Jakarta Selatan mencakup 20 RT nan tersebar di Kelurahan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai. Sedangkan 30 RT lainnya berada di Jakarta Timur, meliputi Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian muka air bervariasi antara 40 hingga 270 cm," bebernya.

Meski begitu, imbuh dia, genangan air terpantau telah surut di tiga wilayah, ialah Kelurahan Gedong, Tanjung Barat, dan Kebon Baru.

BPBD DKI Jakarta, sambungnya, mencatat sebanyak 371 jiwa alias 105 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di sejumlah titik. Di antaranya di Aula Kantor Kelurahan Bidara Cina, RPTRA Bidara Cina, Masjid Jami Al Abror sebanyak 137 jiwa, Masjid Jami Ittihadul Ikhwan 74 jiwa, SDN 01/02 Kampung Melayu 119 jiwa, Masjid Al-Hawi Cililitan 11 jiwa dan Mushala Al-Ishlah Kampus Binawan Cawang 30 jiwa.

"BPBD DKI Jakarta berbareng unsur mengenai mengerahkan personel untuk memantau perkembangan genangan, menyedot air, memantau kegunaan tali-tali air, serta mendistribusikan support kebutuhan dasar bagi para pengungsi," kata Abdul Muhari.

"Berdasarkan prakiraan cuaca dari lembaga mengenai untuk periode Minggu (6/7/2025) hingga Senin (7/7/2025), wilayah Jakarta tetap didominasi oleh hujan sedang hingga lebat," ujarnya mengingatkan.

Update Tinggi Muka Air

Sementara itu, dalam unggahan di akun media sosial X resmi, BPBD DKI Jakarta merilis pembaruan tinggimika air per hari Minggu malam, 6 Juni 2025, pukul 23.00 WIB.

Dengan rincian sebagai berikut:

- Siaga 1 alias Bahaya: Angke Hulu, Sunter Hulu

- Siaga 2 alias Siaga: Karet, Pasar Ikan

- Siaga 3 alias Waspada: Manggarai

- Siaga 4 alias Normal: Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Pulo Gadung.

[Gambas:Twitter]


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Media Asing Soroti Banjir di Bekasi & Jakarta, Hal Ini Disebut