ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com-Bergabungnya Indonesia dan sederet negara lain membikin kekuatan BRICS semakin besar, apalagi jika dibandingkan golongan negara maju G7 nan didukung Amerika Serikat (AS). BRICS hingga sekarang telah mencakup 40% dari PDB bumi dan merepresentasikan sekitar 56% populasi global.
Demikianlah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (8/7/2025).
"Jadi ini ekonominya terus bertambah, dan jika kita lihat berasas purchasing power parity, ini juga BRICS itu sudah lebih tinggi daripada G7. Jadi ini nan mendorong bahwa BRICS menjadi bagian daripada Global South dan diharapkan bisa menyuarakan Global South di fora internasional," jelasnya.
Airlangga mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 nan digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil. Pelaksanaan KTT tersebut mengusung tema mengenai Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance.
Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung perdamaian bumi melalui pendekatan multilateralisme serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip norma internasional. Indonesia menolak perang dan penggunaan standar dobel dalam tatanan global, serta mendorong reformasi sistem multilateral dan peningkatan keterwakilan negara-negara Global South dalam tata kelola global, khususnya pada lembaga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Bapak Presiden juga menegaskan menolak perang dan juga penggunaan standar ganda. Dan Bapak Presiden sejalan dengan nyaris dari seluruh peserta mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan Global South dalam tata kelola global, khususnya dalam lembaga seperti PBB dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral nan lebih adil," kata Airlangga.
BRICS diharapkan dapat menjadi katalis dalam menciptakan multilateralisme nan lebih adil. Indonesia tetap memberikan support terhadap Palestina dan secara unik mengangkat pentingnya Bandung Spirit untuk dapat dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut.
"Bapak Presiden menegaskan hubungan terhadap Palestina dan secara unik untuk mengingatkan Bandung Spirit agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut," lanjutnya.
Indonesia menyoroti urgensi untuk menghidupkan kembali multilateralisme di tengah konstelasi dunia nan semakin multipolar. Di samping itu, perlunya peningkatan kerja sama ekonomi diantara negara-negara Global South serta optimasi pemanfaatan peran New Development Bank (NDB).
"Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat krusial dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan. Kita tahu bahwa dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek nan sedang ditangani, antara lain clean energy project, kemudian infrastruktur, kemudian juga beberapa proyek nan mengenai dengan sustainability dan green. Saat sekarang ditangani 120 proyek dan nilainya sekitar 39 bilion," ujarnya.
Pertemuan tingkat tinggi BRICS tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis nan tertuang dalam Leaders' Declaration, ialah komitmen untuk memperkuat multilateralisme dan mendorong reformasi tata kelola global, promosi perdamaian dan keamanan internasional, stabilitas global, serta pendalaman kerja sama ekonomi, perdagangan, dan finansial internasional, perubahan suasana dan pengembangan pembangunan berkepanjangan nan setara dan inklusif, serta penguatan kemitraan untuk memajukan pembangunan manusia, sosial, dan budaya.
"Kemudian outcomes daripada pertemuan tadi, salah satunya adalah Leaders' Declaration dan dalam Leaders' Declaration itu ada beberapa poin nan mengenai dengan penguatan multilateralisme dan reform daripada dunia governance. Nah untuk poin kedua tadi menjadi krusial bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS nan diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia. Kemudian nan ketiga tentu mengenai dengan climate change dan promoting sustainable, nan fair and inclusive development. nan keempat adalah partnership for promotion, human, social, and cultural development. Nah itu outcome dari leaders declaration," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Resmi Gabung NDB, Apa Untungnya?