ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengungkapkan bahwa Indonesia sekarang merupakan penguasa pasar nikel dunia. Tercatat, produksi nikel bumi dari Indonesia mendominasi hingga 63%.
Sekretaris Jenderal APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan, apalagi sejak 2022 Indonesia sudah memasok hingga 50% pasokan nikel bumi dan terus meningkat setiap tahunnya. Hingga saat ini Indonesia memasok nikel bumi hingga 63%.
"Secara keseluruhan Indonesia sudah menguasai 63% dari total produksi dunia," jelasnya kepada librosfullgratis.com dalam program Mining Zone, Selasa (8/7/2025).
Besarnya pasokan nikel dari Indonesia ini menurutnya berakibat pada nilai nikel dunia. Pasalnya, pasokan nikel Indonesia nan membanjiri pasar dunia membikin bumi kelebihan pasokan nikel alias oversupply.
Dalam catatannya, sejak 2023 lalu, Indonesia menyumbang kelebihan pasokan nikel bumi hingga 31%, lampau pada 2024 nan juga tercatat pasokan nikel bumi berlebih hingga 16%.
"Dan tahun 2022 kita sudah overpass 50% dari total produksi bumi ada di Indonesia, itu di tahun 2022. Bahkan di 2023 pun kita tetap over 31%, year on year, ya, untuk nikel produksi Indonesia. Tahun kemarin 2024 kita over lagi 16%, untuk produksi dunia dunia," paparnya.
Kelebihan pasokan tersebut, membikin nilai nikel bumi ambruk terutama pada tahun 2023-2024.
"Kenapa nilai semakin menurun? Salah satunya penyebabnya juga dari Indonesia. Ya, lantaran tadi, di tahun 2023 sampai 2024, kelebihan total produksi bumi itu ada 500 ribu dibandingkan dengan demand dunia. Disumbang dari mana? Dari Indonesia. Itu mempengaruhi harga," imbuhnya.
Adapun, jika dibandingkan dengan negara penghasil nikel lainnya, Meidy menyebut, progres pemrosesan dan pemurnian nikel di Indonesia tidak sesulit seperti negara lain nan memerlukan waktu lama dan biaya tinggi. Pasalnya, Indonesia tidak seperti negara lain nan kudu menggali hingga ke bawah tanah alias underground untuk menambang nikel.
"Kalau kita bilang Indonesia ini, kan, pemain baru di industri nikel, tapi kesuksesan luar biasa untuk nikel downstream itu terlalu instan mungkin, ya. Kalau kita bandingkan, saya sudah berjamu ke beberapa tambang nikel di beberapa negara lain ya, seperti di Rusia, nan underground, kemudian di Kanada juga, di Sudbury, kemudian di Brasil," katanya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap, Tarif Royalti Bijih Nikel Bakal Naik Jadi 14-19%!