Soal Kuota Haji Tambahan 2025, Begini Respons Menteri Agama

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Pemerintah melalui Kementerian Agama mengungkapkan total kuota haji Indonesia tahun ini adalah 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jemaah reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.

Menteri Agama Nasarudin Umar menjelaskan permintaan kuota haji tambahan bukan perihal nan sulit, kendati demikian tetap perlu mempertimbangkan akomodasi dan prasarana di Arab Saudi.

"Gampang meminta kuota tambahan tetapi siap enggak kita? Ada enggak tempat? Sementara kapling-kapling itu kan sudah terdata semuanya kan, apalagi persenti pun juga sudah diukur di Mina itu. Kalau tiba-tiba kita tambah sekian puluh ribu misalnya, mau tidur di mana?" ujar Nasarudin di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Menurutnya, penambahan kuota haji tidak hanya sekadar menambah jumlah jemaah, tetapi juga kudu memperhitungkan beragam aspek teknis seperti akomodasi, transportasi, katering, hingga akomodasi umum lainnya.

"Nah itu kudu dihitung, jadi bukan sekadar untuk menambah kuota, tapi kelak mau tidur di mana? Hotelnya sudah penuh, kendaraannya seperti apa, kateringnya seperti apa. Jadi lebih baik kita teratur, Insyaallah semuanya nikmat ya kan," tambahnya.

Kendati demikian, Nasarudin mengungkapkan kemungkinan penambahan kuota tetap ada. Yakni mendapatkan tambahan kuota dari negara-negara nan tidak memenuhi kuotanya. Namun, konsekuensinya, jemaah Indonesia kudu menempati akomodasi nan disediakan untuk negara tersebut.

"Ya konsekuensinya kelak ya, kita jangan pakai kaplingnya misalnya Bangladesh, kuotanya nggak terpakai semuanya, otomatis kita kudu ke tempatnya Bangladesh, dapurnya Bangladesh," ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah bakal mempertimbangkan dengan jeli semua aspek sebelum memutuskan untuk menerima tambahan kuota. Jika dampaknya lebih banyak menimbulkan masalah, maka lebih baik menjaga keteraturan jemaah nan sudah ada.

"Jadi kita bakal memandang apa masalahnya, apa mudharatnya. Kalau lebih banyak masalahnya, mungkin kita pertimbangkan, tapi jika mudharatnya lebih besar, lebih baik kita memelihara," ujar Nasarudin.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ray Dalio 'Penasihat Danantara' Warning Krisis Baru di AS