Stasiun Gambir Siap Hadapi Arus Mudik Dan Balik Lebaran 2025

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Stasiun Gambir Siap Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Ilustrasi(Antara)

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan kesiapan Stasiun Kereta Api (KA) Gambir, Jakarta, dalam menghadapi arus mudik dan kembali angkutan Lebaran 2025. Ia optimistis semua dapat melangkah kondusif dan lancar. Kepastian tersebut dia sampaikan setelah mengecek langsung kesiapan sarana dan prasarana Stasiun Gambir. Dalam peninjauan itu, Dudy didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

"Kunjungan itu bermaksud memastikan kesiapan sarana, prasarana, pelayanan serta petugas dalam menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran," kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, Senin (17/3).

Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Angkutan Lebaran 2025, nan dikeluarkan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, Stasiun Gambir menjadi salah satu simpul transportasi untuk titik keberangkatan utama pemudik, dengan perkiraan 996,65 ribu penumpang alias 4,24% dari total pemudik nasional. Dari survei tersebut, didapatkan bahwa 146,48 juta orang bakal melakukan mudik Lebaran 1446 Hijriah.

Di Stasiun Gambir, Menhub Dudy dan Seskab Teddy meninjau beragam aspek kesiapan, mulai dari sistem tiket, akomodasi publik seperti ruang tunggu dan mushola, aksesibilitas bagi penumpang berkebutuhan khusus, hingga kesiapan rangkaian kereta api nan bakal melayani perjalanan mudik.

"Kami mau memastikan seluruh sarana dan prasarana di Stasiun Gambir dalam kondisi optimal. Lonjakan pemudik kudu diantisipasi dengan pelayanan nan prima agar perjalanan berjalan kondusif dan nyaman," ujar Menhub.

Menhub juga menekankan pentingnya kesiapan personel pelayanan dan keamanan. Koordinasi antara PT KAI, kepolisian, dan lembaga mengenai dinilai krusial guna memastikan kelancaran operasional stasiun.

"Sinergi nan baik antarinstansi bakal memastikan mudik tahun ini melangkah lancar," imbuhnya.

Kemenhub memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 terjadi pada 28 Maret 2025, dengan mempersiapkan segala aspek demi kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan perjalanan para pemudik.

"Hasil survei menunjukkan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 alias 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan work from anywhere (WFA)," jelas Dudy.

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 alias 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

Ia menuturkan pemerintah bakal memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik nan berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.

"Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan WFA, penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lampau lintas, hingga pengaturan lampau lintas, khususnya pada daerah-daerah nan berisiko tinggi mengalami kemacetan," tandasnya. (Ant/E-3)