ARTICLE AD BOX

SEBUAH perusahaan teknologi kesehatan dari Australia, BrainEye, baru-baru ini, meluncurkan penemuan terbaru: teknologi berbasis kepintaran buatan (AI) nan memungkinkan penilaian kegunaan otak melalui aplikasi ponsel pintar. Inovasi ini dirancang untuk menyediakan solusi skrining kesehatan otak nan sigap dan akurat, tanpa memerlukan perangkat keras khusus.
Aplikasi ini bekerja dengan menganalisis pergerakan mata pengguna dalam waktu kurang dari 40 detik, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kesehatan otak dan tren perkembangan kondisi neurologis. Teknologi ini telah menjalani uji klinis dan pengesahan terhadap perangkat medis standar nan ada.
Dasar dari penemuan ini adalah penggunaan AI dan pembelajaran mesin. Seiring dengan semakin banyaknya info nan terkumpul, kecermatan serta personalisasi hasil nan diberikan oleh aplikasi ini juga bakal semakin baik.
Model pembelajaran mesin bakal terus beradaptasi dan meningkatkan presisi serta keandalan dengan setiap tes nan dilakukan.
Chief Operating Officer BrainEye Steven Barrett, Senin (24/3), mengungkapkan, “Misi aplikasi ini adalah merevolusi perawatan neurologis dan keselamatan olahraga dengan teknologi berbasis AI nan mudah diakses. Kami memandang ini sebagai kesempatan besar untuk memberikan akibat positif bekerja-sama dengan Austrade, otoritas kesehatan Indonesia, dan organisasi olahraga. ”
Teknologi ini mempunyai beragam potensi aplikasi, termasuk dalam bagian keselamatan olahraga, neurologi klinis, kesehatan mental, dan perawatan lansia.
Aplikasi ini memungkinkan penemuan awal gangguan neurologis sebelum indikasi bentuk muncul, nan dapat membantu mengurangi beban penyakit serta biaya perawatan kesehatan.
Chief Scientific Officer BrainEye Associate Professor Joanne Fielding menjelaskan, “Gangguan neurologis sering kali baru terdiagnosis pada tahap akhir, ketika sudah terjadi penurunan kegunaan alias perilaku nan signifikan. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat menikmati peningkatan produktivitas, penurunan kebutuhan perawatan jangka panjang, dan pengurangan biaya kesehatan publik. ”
Di sektor olahraga, BrainEye menawarkan solusi objektif untuk skrining gegar otak, nan berbeda dari metode observasi subjektif nan umumnya digunakan.
Uji klinis menunjukkan bahwa BrainEye bisa mengidentifikasi gegar otak melalui info pergerakan mata nan tidak normal, dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas nan tinggi.
Peluncuran teknologi ini di Indonesia mencerminkan kerja sama antara Australia dan Indonesia dalam penemuan kesehatan dan transformasi digital. Diharapkan, penemuan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas jasa kesehatan di Indonesia. (Z-1)