Teleskop James Webb Temukan Galaksi "ubur-ubur" Berusia 12 Miliar Tahun Cahaya

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Teleskop James Webb Temukan Galaksi Astronom menemukan galaksi ubur-ubur nan terletak sekitar 12 miliar tahun sinar dari Bumi menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.(NASA/ESA)

PARA astronom menemukan objek kosmik menakjubkan nan diduga sebagai galaksi ubur-ubur baru. Galaksi ini terletak sekitar 12 miliar tahun sinar dari Bumi, melalui pencitraan resolusi tinggi dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST).

Galaksi ini menampilkan jejak seperti tentakel—gumpalan gas dan bintang nan memanjang dari satu sisi—ciri unik dari galaksi ubur-ubur, ialah jenis galaksi nan melontarkan materi pembentuk bintang saat "berenang" melintasi ruang angkasa. Meski butuh kajian lebih lanjut untuk memastikan, semua indikasi sejauh ini mendukung dugaan bahwa galaksi tersebut termasuk dalam kategori langka ini.

Ditemukan Tak Sengaja

Penemuan ini dilakukan Ian Roberts, astronom dari University of Waterloo, saat menelusuri gambar-gambar hasil tangkapan JWST. “Fakta bahwa galaksi seunik ini bisa ditemukan secara tidak sengaja menunjukkan pentingnya pencarian sistematis terhadap objek-objek seperti ini,” ujar Roberts kepada Live Science.

Makalah awal timnya telah dipublikasikan di server pratinjau arXiv, namun belum melalui proses peer-review.

Fenomena Galaksi Ubur-Ubur

Galaksi ubur-ubur terbentuk melalui kejadian nan disebut ram pressure stripping. Ini terjadi saat sebuah galaksi melintasi ruang antar galaksi nan padat di dalam sebuah gugus galaksi. Gesekan ini mendorong gas dan bintang keluar dari galaksi, menciptakan “tentakel” panjang nan kadang memicu terbentuknya bintang-bintang baru.

Meski proses ini umum di ruang galaksi nan lebih dekat dengan Bumi, fase ubur-ubur berkarakter sangat singkat dalam skala waktu kosmik, sehingga jarang sekali tertangkap oleh teleskop sebelum menghilang.

Namun untuk galaksi sejauh ini, kata Roberts, “kita betul-betul belum tahu seberapa umum galaksi seperti ini.” Penemuan tersebut membuka kesempatan untuk memahami lebih dalam soal perkembangan galaksi dan proses pembentukan bintang, terutama kenapa beberapa galaksi di lingkungan padat menghasilkan lebih sedikit bintang dibandingkan galaksi lainnya.

Ilusi Kosmis?

Meskipun ram pressure stripping menjadi penjelasan paling masuk akal, para peneliti belum menutup kemungkinan bahwa penampakan tentakel hanyalah ilusi optik. Beberapa bagian gambar diambil menggunakan teknik nan dapat menyebabkan pengaruh blur, sehingga tetap ada ketidakpastian.

Menurut Roberts, gas nan lenyap dari pusat galaksi bisa menghalang pembentukan bintang di inti, meski pada saat nan sama bisa memicu ledakan bintang baru di bagian ekornya.

Dengan info nan tetap terbatas, belum dapat dipastikan apakah galaksi ubur-ubur pada jarak sejauh ini merupakan kejadian langka alias tidak.

“Kita belum tahu jawabannya. Tapi semakin banyak galaksi seperti ini ditemukan, semakin banyak pula petunjuk nan kita dapat,” jelas Roberts.

Tim peneliti sekarang berambisi bisa memperoleh info tambahan dari teleskop lain untuk memperjelas gambar dan mengonfirmasi apakah objek ini betul-betul galaksi ubur-ubur. (Live Science/Z-2)