ARTICLE AD BOX

MUSIM hujan nan sedang melanda area Provinsi Aceh telah mengakibatkan banjir dan genangan air di mana-mana. Tidak sedikit permukiman penduduk nan terendam air, termasuk puluhan hektare (ha) lahan sawah juga ikut tergenang.
Seperti di Kabupaten Pidie, banyak lahan sawah nan sedang musim tanam itu terendam luapan air sungai dan air hujan. Bahkan sebagian tanaman padi itu terendam ber hari-hari sehingga rawan puso alias gagal panen.
Lokasi lahan sawah nan terendam banjir itu tersebar di area Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Amatan Media Indonesia, Sabtu (11/1) di area Gampong (desa) Blang Raya, Kemukiman Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, sekitar 8 hektare tanaman berumur tiga pekan hingga satu bulan terendam banjir kiriman. Batang padi nan sebelumnya menghijau, sekarang menghitam terbalut air keruh.
Lebih parah lagi, kondisi rumpun padi nan semestinya sedang melebar, sekarang mulai kerdil lantaran genangan air terus menerus. Genangan air nan tak kunjung surut membikin batang padi mulai membusuk.
"Karena jalur air tersumbat dan saluran pembuang tidak bersih, genangan susah surut. Bila terus begini, bisa berakibat kandas panen. Apalagi populasi keong emas sangat sigap dalam genanangan air. Keong ini adalah (benih)penyakit penggerek batang paling berbahaya" tutur Muslim, salah seorang petani di Kecamatan Peukan Baro.
Para petani nan lahannya terus terendam, sekarang seperti sudah pasrah dengan keadaan. Apalagi tidak ada saluran nan mengalir lancar.
"Debit air saluran terus bertambah. Jadi air di persawahan tidak mengalir lagi ke pembuang" tutur petani lainnya. (MR/E-2)