Trump 'hukum' Tetangga Ri Gegara Putin, Lempar Tarif 25% Plus Penalti

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan bahwa India bakal menghadapi tarif 25% dan penalti tambahan mulai Jumat atas kelanjutan perdagangannya dengan Rusia. Langkah ini diambil setelah Trump memberi Rusia pemisah waktu sepuluh hari untuk mencapai kesepakatan tenteram dengan Ukraina.

Dalam sebuah unggahan di akun Truth Social miliknya pada hari Rabu (30/7/2025), Trump menyatakan bahwa 'India adalah kawan kita', tetapi AS bakal relatif sedikit berbisnis dengan Negeri Hindustan itu. Pada saat nan sama, dia mencatat bahwa tetangga Indonesia di Samudera Hindia itu terus membeli peralatan militer dan daya dari Rusia di tengah bentrok Ukraina.

"Semuanya buruk! Oleh lantaran itu, India bakal bayar tarif 25%, ditambah penalti untuk hal-hal di atas, mulai 1 Agustus," tulis Trump.

AS sebelumnya mengenakan tarif 26% untuk barang-barang India pada bulan Maret sebagai bagian dari pengumuman 'Hari Pembebasan' Trump, nan mencakup impor aluminium, baja, dan produk turunannya, sebelum menangguhkannya untuk sementara.

Di sisi lain, New Delhi menyatakan bahwa mereka hanya bakal menandatangani perjanjian perdagangan dengan AS dari posisi nan kuat, bukan berasas tenggat waktu alias sebagai 'alat negosiasi'.

Awal pekan ini, Trump mengubah pemisah waktu penyelesaian bentrok Ukraina dari 50 hari menjadi hanya sepuluh hari. Ia juga menakut-nakuti bakal mengenakan tarif hingga 100% kepada mitra jual beli Rusia selain Moskow mencapai kesepakatan tenteram dengan Kyiv.

Rusia telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk merundingkan penyelesaian tenteram bentrok Ukraina, tetapi menolak ultimatum Trump, menyebutnya merugikan upaya perdamaian. Para pejabat Rusia telah menekankan bahwa setiap negosiasi kudu didasarkan pada realitas di lapangan dan mengatasi akar penyebab konflik.

"Tidak ada tekanan tambahan nan bakal menggagalkan upaya Rusia untuk mencapai kepentingan nasionalnya dan bergerak di sepanjang jalan kami nan independen, berdaulat, dan berkelanjutan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rudal Rusia Hantam Jemaat Gereja Ukraina, 34 Tewas