ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Uni Eropa (UE) dinilai semakin berjuntai pada bahan baku dan teknologi asal China, hingga berisiko berubah menjadi "provinsi China" jika tak segera mengambil langkah tegas. Peringatan keras ini disampaikan CEO produsen baterai kendaraan listrik AMG Lithium, Stefan Scherer.
"Eropa kudu menjadi independen dari China," ujar Scherer dalam wawancara dengan The Guardian, di akomodasi perusahaan di Bitterfeld-Wolfen, Jerman, dikutip Kamis (3/7/2025).
China saat ini menguasai sekitar 60% proses pemurnian lithium dunia dan mendominasi rantai pasokan komponen baterai kendaraan listrik. Hal ini memberi Beijing pengaruh besar terhadap sektor teknologi krusial nan sekarang menjadi konsentrasi transformasi industri Eropa.
Scherer menilai, meski Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah menyerukan pengurangan ketergantungan pada China dan memperkuat produksi dalam negeri, kenyataannya pasar Eropa tetap dibanjiri oleh produk impor murah asal China, mulai dari baja hingga baterai.
"Tanpa perlindungan dari Brussel, pedoman industri UE bakal terus tergerus," tegasnya.
"Kalau begini terus, mungkin lebih baik kita mendaftar jadi provinsi China. Terdengar ekstrem, tapi ini realitas nan perlu dipikirkan serius."
Scherer juga mengkritisi memburuknya hubungan perdagangan antara UE dan Amerika Serikat. Menjelang tenggat 9 Juli, Washington menakut-nakuti bakal mengenakan tarif hingga 50% untuk semua impor dari Uni Eropa. Ini termasuk potensi kenaikan tarif mobil sebesar 25% dan tarif baja-aluminium hingga 50%.
"Industri otomotif Jerman nan sudah tertekan bisa makin terpukul," ujarnya.
Menurut perkiraan Institut Ekonomi Jerman, penerapan penuh tarif ini dapat menyebabkan kerugian hingga 200 miliar euro (sekitar US$236 miliar) bagi ekonomi Jerman hingga tahun 2028.
Meski von der Leyen telah mengusulkan strategi "de-risking" alias pengurangan akibat alih-alih pemutusan total hubungan dengan China, Scherer memperingatkan bahwa waktu untuk bertindak semakin sempit.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Waspada RI Kena! Eropa Menabuh Genderang Perang Baru