Utang Global Us$102 Triliun Pada 2024, Indonesia Sumbang Berapa?

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Utang Global Capai US$102 Triliun pada 2024, Indonesia Sumbang Berapa? Ilustrasi.(Freepik)

PADA 2024, utang publik dunia diperkirakan mencapai US$102 triliun. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok berkontribusi besar terhadap meningkatnya jumlah utang.

Ini menandai peningkatan sebesar US$5 triliun sejak 2023 saja. Ke depan, jumlah utang diproyeksikan meningkat lebih sigap dari nan diperkirakan sebelumnya lantaran kebijakan pemerintah kandas mengatasi akibat utang di tengah populasi nan menua dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan. 

Lebih jauh lagi, meningkatnya ketegangan geopolitik dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran untuk pertahanan. Ini menambah beban pada anggaran pemerintah.

Peringkat utang pemerintah menurut negara

Sebagai ekonomi terbesar di dunia, tumpukan utang AS terus membengkak, mencapai 34,6% dari total utang pemerintah dunia. Secara keseluruhan, pembayaran kembang bersih atas utang nasional melonjak menjadi US$892 miliar pada tahun fiskal 2024. 

Pada 2034, biaya-biaya ini diperkirakan mencapai US$1,7 triliun dengan total biaya kembang bersih mencapai US$12,9 triliun selama dasawarsa berikutnya. Meningkatnya utang dan suku kembang nan lebih tinggi merupakan salah satu aspek utama nan mendorong kenaikan biaya kembang bersih.

Di bawah ini, deretan utang pemerintah bruto dari 186 negara di seluruh bumi pada 2024.

No Negara Utang bruto Persentase Sedunia Utang Berbanding PDB 
1 Amerika Serikat $35,293.0 34.6% 121.0%
2 Tiongkok $16,464.3 16.1% 90.1%
3 Jepang $10,224.1 10.0% 251.2%
4 Inggris $3,652.1 3.6% 101.8%
5 Prancis $3,564.5 3.5% 112.3%
6 Italia $3,253.4 3.2% 136.9%
7 India $3,231.9 3.2% 83.1%
8 Jerman $2,953.2 2.9% 62.7%
9 Kanada $2,349.9 2.3% 106.1%
10 Brasil $1,917.1 1.9% 87.6%
11 Spanyol $1,771.3 1.7% 102.3%
12 Meksiko $1,066.4 1.0% 57.7%
13 Korea Selatan $989.2 1.0% 52.9%
14 Singapura $929.8 0.9% 175.2%
15 Australia $888.4 0.9% 49.3%
16 Belgia $695.3 0.7% 105.0%
17 Indonesia $568.0 0.6% 40.5%
18 Argentina $553.0 0.5% 91.5%
19 Belanda $539.8 0.5% 44.3%
20 Polandia $478.9 0.5% 55.5%
21 Rusia $434.7 0.4% 19.9%
22 Austria $421.7 0.4% 78.7%
23 Yunai $401.8 0.4% 159.0%
24 Israel $359.1 0.4% 68.0%
25  Mesir $345.5 0.3% 90.9%
26 Thailand $343.8 0.3% 65.0%
27 Turki $338.8 0.3% 25.2%
28 Arab Saudi $311.5 0.3% 28.3%
29 Afrika Selatan $302.3 0.3% 75.0%
30 Malaysia $300.8 0.3% 68.4%

Tabel di atas menggunakan info IMF dari Oktober 2024. Namun, nomor terkini terkini untuk utang pemerintah AS sebesar US$36,1 triliun berasas info dari Departemen Keuangan AS untuk 12 Desember 2024.

Tiongkok, nan menempati ranking kedua secara global, memegang 16,1% dari utang pemerintah dunia. Selama lima tahun ke depan, rasio utang Tiongkok terhadap PDB diproyeksikan mencapai 111,1% dari PDB, naik dari 90,1% pada 2024. 

Lebih jauh, pejabat Tiongkok baru-baru ini menyatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan langkah-langkah stimulus guna mendukung perekonomian jika Trump mengenakan tarif besar-besaran pada barang-barang nan diimpor dari Tiongkok. Akibatnya, utang Tiongkok terhadap PDB dapat meningkat lebih sigap dari proyeksi saat ini.

India, nan berada di ranking ketujuh secara global, mengumpulkan utang sebesar US$3,2 triliun, meningkat 74% sejak 2019. Namun, berkah pertumbuhan ekonomi nan kuat dan kebijakan fiskal nan meningkatkan pendapatan pemerintah, utang sebagai persentase PDB diproyeksikan bakal turun secara berjenjang dari 83,1% pada 2024 menjadi 80,5% pada 2028.

Di Eropa, Inggris telah mengumpulkan utang paling banyak, sekitar US$3,65 triliun, setara dengan 101,8% dari PDB. Angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata regional, ialah 77,4% dari PDB pada 2024. 

Eropa mempunyai utang terhadap PDB nan lebih rendah daripada Amerika Utara dan Asia-Pasifik. Namun, anggaran Eropa kemungkinan menghadapi tekanan nan semakin besar ke depan, lantaran pertumbuhan ekonomi nan lambat, perang dagang, dan populasi nan menua.

Prospek regional untuk utang global

Rata-rata utang menurut negara di Amerika Utara bakal membengkak hingga 125% dari PDB, nan tertinggi di antara wilayah global.

Dengan semakin banyak pemerintah nan menggunakan langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan ekonomi, perihal itu menimbulkan ancaman nan lebih besar terhadap keberlanjutan fiskal. Untuk menstabilkan utang, IMF menyatakan bahwa pemotongan shopping besar-besaran dan penaikan pajak diperlukan selama lima hingga tujuh tahun ke depan.

Seperti Amerika Utara, rasio utang terhadap PDB bakal meningkat di seluruh Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

Secara keseluruhan, utang pemerintah bumi diproyeksikan melampaui 100% dari output dunia pada 2029. Ini didorong oleh beberapa negara besar termasuk AS, Tiongkok, Brasil, dan Prancis. (Visualcapitalist.com/Z-2)