Viral Patwal Di Puncak, Kasat Lantas Polres Bogor Janji Evaluasi Jajaran

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Satlantas Polres Bogor meminta maaf atas oknum personil patroli dan pengawalan (patwal), Aipda H, nan viral memepet pemotor di area Puncak, Bogor, Jawa Barat. Pihaknya berjanji bakal terus melakukan evaluasi.

"Itu selalu saya laksanakan pertimbangan setiap saya mengambil arahan. Selalu saya ingatkan, tetapi memang bakal selalu dievaluasi setelah melaksanakan tugas, apakah prosedurnya sudah sesuai alias tidak," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama, kepada wartawan di kantornya, Sabtu (15/3/2025).

Dia mengatakan bahwa sudah memberi pengarahan kepada anggotanya. Apabila kejadian serupa terulang, dia berjanji bakal menindak tegas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah memberi arahan. Bilamana terulang, saya secara tegas bakal menindak sesuai dengan prosedur," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Rizky, proses pemeriksaan terhadap Aipda H tetap berlangsung. Dia menegaskan bahwa pelayanan pengawalan dari polisi tidak dipungut biaya, terlebih andaikan dalam keadaan darurat.

"Kalau saya menyatakan untuk pengawalan tidak ada biaya. Apalagi masyarakat nan urgensi. Jadi kita lihat urgensinya, kepentingannya," ujarnya.

"Bilamana kendaraan pribadi di dalamnya ada orang sakit, hamil, dan lain sebagainya, bisa kita laksanakan pelayanan pengawalan," lanjutnya.

Oknum Patwal Dicopot

Sebelumnya, Polres Bogor mencopot Aipda H, oknum personil patroli dan pengawalan (patwal) nan viral memepet pemotor di area Puncak, Bogor. Saat ini, Aipda H sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Yang berkepentingan sudah dicopot, sekarang sedang diperiksa. Kemudian kelak hasil pemeriksaan bakal keluar untuk hukuman," kata AKP Rizky Guntama, kepada wartawan di kantornya.

Rizky menjelaskan kronologi kejadian nan viral tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (14/3) kemarin. Saat itu, pengawalan sedang dilakukan dari arah Gadog menuju Puncak.

"Ada kendaraan motor nan sudah dikasih tanda untuk ke pinggir, tetapi memang kendaraan tersebut tetap mencari ataupun berupaya untuk ke pinggir lantaran memandang spion. Saat terjadi pengawalan tersebut, dia (pemotor) bersenggolan dengan mobil nan dikawal," ungkapnya.

Saat itu lantaran memandang ada keragaman di belakang, Aipda H berupaya memberhentikan kendaraan tersebut. Namun lantaran terlalu dempet berujung bersenggolan.

"Tapi lantaran terlalu mepet, jadi kena crush bar. Jadi saya tekankan untuk nan di medsos itu dikatakan ditendang itu tidak, tapi jika bergesekan dengan kendaraan, kena crush bar patroli akhirnya nan berkepentingan terjatuh," imbuhnya.

(rdh/taa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu