Waka Dprd Minta Rsud Dki Ganti Nama Jadi Rs Internasional Tak Cuma 'kosmetik'

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua DPRD Jakarta, Wibi Andrino, mengingatkan rencana perubahan nama rumah sakit umum wilayah (RSUD) di Jakarta menjadi 'rumah sakit internasional' tidak sekadar perubahan kosmetik. Wibi menyebut perubahan itu kudu disertai peningkatan kualitas layanan, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

"Namun, krusial untuk memastikan bahwa perubahan nama ini diikuti dengan peningkatan nyata dalam kualitas layanan, infrastruktur, dan sumber daya manusia, agar tidak hanya menjadi perubahan kosmetik semata," kata Wibi kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).

Wibi mendukung inisiatif Gubernur Jakarta Pramono Anung mengenai rencana perubahan nama ini. Wibi menilai langkah ini menunjukkan pemerintah serius meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendukung inisiatif Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi 'Rumah Sakit Internasional'. Langkah ini menunjukkan upaya serius pemerintah dalam meningkatkan gambaran dan kualitas pelayanan kesehatan di Jakarta," kata Wibi.

Tak hanya itu, Wibi mengatakan masyarakat bakal lebih percaya dan bangga terhadap akomodasi kesehatan di daerah. Wibi berambisi transformasi ini dapat meningkatkan pelayanan nan setara dengan rumah sakit bertaraf internasional.

"Dengan penjenamaan ini, diharapkan masyarakat bakal lebih percaya dan bangga terhadap akomodasi kesehatan milik daerah, serta mendorong peningkatan standar pelayanan nan setara dengan rumah sakit bertaraf internasional," kata Wibi.

"Dengan demikian, transformasi ini dapat memberikan faedah nan signifikan bagi penduduk Jakarta dan memperkuat sistem kesehatan publik secara keseluruhan," imbuhnya.

Rencana Pramono

Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana mengganti nama RSUD menjadi 'rumah sakit internasional'. Menurutnya, penggunaan nama RSUD dapat menurunkan penilaian terhadap rumah sakit tersebut.

"Dalam rapat saya memutuskan 'udah nggak boleh lagi pakai kata RSUD' lantaran memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri," kata Pramono dalam halalbihalal dengan Muhammadiyah DKI Jakarta di Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).

Ia pun mencontohkan pada saat dia mendaftarkan diri untuk mengikuti checkup sebagai syarat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta di RSUD Tarakan. Menurutnya, RSUD Tarakan mempunyai akomodasi dan perangkat nan saat memadai untuk pasien.

"Contohnya RSUD Tarakan. Ketika saya mengusulkan syarat menjadi gubernur, kudu checkup di RSUD Tarakan. Fasilitasnya bagus banget, tempatnya bagus banget, begitu namanya menjadi RSUD, maka grade-nya menjadi turun," ungkapnya.

"Kenapa nggak dinaikkan saja menjadi 'Rumah Sakit Internasional Tarakan'. Pasti bakal beda," lanjutnya.

(whn/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini