ARTICLE AD BOX
KANKER merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Meski telah banyak kemajuan dalam pengobatan, penyakit ini tetap menjadi tantangan besar bagi bumi medis.
Dari lebih dari 200 jenis kanker nan diketahui, ada beberapa nan sangat mematikan, terutama lantaran tingkat kelangsungan hidupnya nan rendah.
Menurut data World Health Organization (WHO), pada 2020, kanker paru-paru, kolorektal, dan hati menjadi penyebab kematian terbanyak akibat kanker di dunia. Namun, kanker paling mematikan biasanya mempunyai tingkat kelangsungan hidup nan paling rendah.
Tidak semua kanker dengan nomor kematian tinggi tergolong paling mematikan jika dilihat dari tingkat kelangsungan hidup individu.
Direktur Penelitian Pengawasan Kanker di American Cancer Society (ACS), Rebecca Siegel, menjelaskan bahwa jumlah kematian tahunan jenis kanker berjuntai pada prevalensinya dan persentase pasien nan memperkuat hidup pasca diagnosis. Jenis kanker paling mematikan umumnya mempunyai tingkat kelangsungan hidup terendah.
Tingkat keparahan kanker diukur berdasarkan kelangsungan hidup relatif lima tahun, nan menunjukkan persentase pasien nan memperkuat lima tahun setelah diagnosis, tanpa memperhitungkan penyebab kematian lainnya.
Data ini diperoleh dari Program Pengawasan, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (Surveillance, Epidemiology, and End Results atau SEER) dari National Cancer Institute (NCI).
10 Jenis Kanker Paling Mematikan
1. Kanker Pankreas
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 12,8%
Kanker pankreas susah diobati jika terdeteksi pada tahap lanjut.
Pada stadium IV, tingkat kelangsungan hidup lima tahun apalagi turun hingga 1%.
2. Kanker Esofagus
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 21,6%
Penyakit ini sering terlambat terdeteksi.
Faktor akibat meliputi usia lanjut, jenis kelamin pria, merokok, konsumsi alkohol, dan refluks masam lambung.
3. Kanker Hati
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 21,7%
Lebih umum terjadi di negara dengan prevalensi tinggi hepatitis, kanker hati sering berkembang tanpa indikasi awal nan jelas.
4. Kanker Paru-paru
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 26,7%
Penyebab kematian terbesar akibat kanker di dunia. Merokok menjadi aspek akibat utama.
5. Leukemia Mieloid Akut (AML)
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 31,9%
AML berkembang dari sel-sel mieloid. Meski kemoterapi bisa membantu, tingkat kesembuhannya tetap rendah.
6. Kanker Otak
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 33,4%
Sebagian besar kanker otak berasal dari metastasis bagian tubuh lain, sehingga lebih susah diobati.
7. Kanker Lambung
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 36,4%
Faktor akibat seperti infeksi Helicobacter pylori sering mengenai dengan kanker lambung nan umumnya terlambat terdiagnosis.
8. Kanker Ovarium
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 50,9%
Diagnosis sering terlambat lantaran indikasi nan tidak spesifik.
9. Mieloma
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 61,1%
Kanker sel plasma ini susah disembuhkan meskipun pengobatan terus berkembang.
10. Kanker Laring
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun: 61,5%
Faktor akibat utama termasuk merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Mengapa Belum Ada Obat untuk Kanker?
Kanker susah diobati dengan satu obat lantaran setiap jenis kanker mempunyai sifat biologis nan berbeda. Selain itu, kanker terdiri dari subtipe dengan respons nan bervariasi terhadap pengobatan.
Contohnya, kanker pankreas dan kanker paru-paru memerlukan pendekatan terapi nan berbeda meskipun sama-sama mematikan.
Sebagian pengobatan kanker hanya bisa mengurangi indikasi alias mengecilkan tumor, namun tidak bisa memastikan kanker tidak kambuh.
Sel kanker sering kali bisa "bersembunyi" di dalam tubuh tanpa terdeteksi, sehingga membikin pengobatan total susah tercapai.
Dengan kemajuan teknologi dan penelitian, kemungkinan menemukan pengobatan lebih efektif terus meningkat. Namun, tantangan biologis dan molekuler tetap menjadi halangan besar dalam menciptakan obat kanker nan universal. (livescience.com/Z-10)