ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan penerimaan negara khususnya dari sektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp 136,79 triliun per Jumat (13/12/2024).
Berdasarkan info Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, realisasi penerimaan negara tahun 2024 hingga bulan Desember 2024, mencapai 120,47% alias Rp 136,79 triliun dari rencana penerimaan negara sepanjang 2024 sebesar Rp 113,54 triliun.
"Rencana Rp 113,54 T. Realisasi Rp 136,79 T. Persentase 120,47%," tulis info MODI Kementerian ESDM, dikutip Senin (23/12/2024).
Detailnya, selama bulan Desember 2024, iuran tetap dari sektor minerba sebesar Rp 0,01 triliun. Sedangkan, royalti sektor minerba sepanjang bulan Desember 2024 mencapai Rp 4,03 triliun.
Adapun, penjualan hasil tambang sepanjang Desember 2024 sebesar Rp 1,06 triliun.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno mencatat dalam info Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertambangan tetap berkontribusi pada pendapatan negara nan signifikan. Pada tahun 2023 misalnya, sektor ini menyumbang Rp 2.198 triliun alias 10,5% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional nan mencapai Rp 20.892 triliun.
"Berdasarkan info BPS 2023 sektor pertambangan galian 2023 kontribusi Rp 2.198 triliun alias 10,5% dari total GDP alias PDB di Indonesia dari total Rp 20.892 triliun, signifikan dan kudu dipertahankan dan tingkatkan," kata Tri dalam aktivitas Minerba Expo 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Selain itu, Tri menyatakan bahwa kontribusi sektor ini tidak hanya signifikan, tetapi juga menjadi kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dimana di dalam visi ini, pemerintah menargetkan pendapatan per kapita Indonesia lebih dari US$ 14.500.
"Yang melatarbelakangi tema pada kesempatan ini beberapa hal, pertama adalah sesuai visi misi Indonesia dan Pak Presiden Prabowo serta pengarahan Menteri ESDM, di 2045 mempunyai cita-cita jadi Indonesia emas di mana pendapatan lebih dari US$ 14500 per kapita dan kita kudu memanfaatkan semua sektor nan ada untuk bisa berkontribusi," katanya.
Ia juga menyoroti bingkisan demografi nan bakal dimulai pada 2030 sebagai momentum krusial untuk mendorong pembangunan. Menurut dia, tidak ada jalan keluar dari middle-income trap tanpa memanfaatkan bingkisan demografi.
"Untuk jadikan cita-cita Indonesia emas 2045 di samping itu bingkisan demografi nan bakal mulai 2030 kudu manfaatkan tidak ada nan bisa keluar dari middle income trap, bakal memanfaatkan bingkisan demografi. Sehingga minerba berikan kontribusi lebih," ujarnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Komitmen MIND ID Dukung Hilirisasi di Tanah Air
Next Article Video: Kejar Setoran Produksi Minerba, Pasokan Alat Berat Kok Seret