Terungkap Senjata Pemungkas Trump Jinakkan Putin Di Perang Ukraina

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dapat melakukan beragam perihal nan "menghancurkan" ekonomi Rusia untuk menekan Moskow agar menerima kesepakatan tenteram dengan Ukraina.

Namun, tanggapan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis terhadap proposal gencatan senjata selama 30 hari membuktikan bahwa Moskow tidak bakal mudah didesak. Putin menjelaskan bahwa dia terbuka terhadap kesepakatan hanya jika mencakup persyaratan nan bakal susah diterima oleh Kyiv.

Para mahir pun bersuara mengenai perihal ini, mengatakan kemungkinan pilihan terbaik nan tersedia bagi Trump untuk menekan Moskow adalah memberikan tekanan nan jauh lebih ketat pada ekspor minyak dan gas Rusia. Selama ini sektor tersebut menyediakan sumber pendapatan utama bagi Moskow dan membantu membiayai perang di Ukraina.

"Jika Anda mencoba mencapai penyelesaian bentrok di Ukraina dengan lebih cepat, itulah nan Anda kejar, penjualan daya (Rusia) nan berkelanjutan," kata Emily Kilcrease, seorang peneliti senior di Center for a New American Security, seperti dikutip Newsweek pada Jumat (14/3/2025).

"Itu satu-satunya nan tersisa."

Namun Kilcrease mengatakan pemerintahan Trump mungkin ragu untuk mengambil "pendekatan penuh terhadap hukuman mengenai daya terhadap Rusia, lantaran itu bakal menyebabkan kekacauan tambahan" di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi di dalam negeri atas kebijakan perdagangan Trump.

Agenda daya domestik Trump juga membuatnya lebih susah untuk menyerang jantung ekonomi Rusia. Ia menyalahkan pendahulunya atas kenaikan nilai daya nan sebagian besar didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan mencalonkan diri dengan janji untuk memangkas biaya dan menurunkan inflasi. Lonjakan nilai baru di pompa bensin nan dipicu oleh hukuman daya nan lebih keras terhadap Rusia dapat menjadi bumerang bagi para pemilih, kata para analis.

"Presiden Trump datang dengan janji untuk menurunkan nilai di pompa bensin hingga setengahnya. Itu menyoroti situasi rumit nan kudu dihadapinya dalam menjalin hubungan dengan Rusia mengenai daya saat ini," kata Mark Finley, master daya di Baker Institute, Universitas Rice. "Saya menduga mereka bakal sangat berhati-hati tentang hukuman nan berisiko menarik minyak Rusia dari pasar."

Namun menyerang sektor daya Rusia bakal menjadi perubahan bagi Trump. Sejak menjabat, pemerintahan dilaporkan telah mempertimbangkan untuk melonggarkan beberapa hukuman terhadap Rusia nan sudah berlaku.

Di depan umum, Trump telah memuji Putin berulang kali, sembari memberikan tekanan lebih besar kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri perang.

Sementara masalah tentang seberapa garang mengejar minyak dan gas Rusia membingungkan Amerika dan sekutunya selama pemerintahan Joe Biden. Pada tahun 2022, Barat menargetkan sektor daya Rusia sebagai bagian dari paket hukuman ekonomi nan lebih luas nan dikoordinasikan oleh AS, Uni Eropa, dan personil negara-negara Kelompok Tujuh (G7).

Langkah-langkah tersebut termasuk larangan ekspor minyak mentah Rusia melalui laut dan batas nilai US$60 per barel untuk minyak Rusia. Sanksi tersebut dimaksudkan untuk membatasi untung Moskow tanpa sepenuhnya menghentikan negara-negara nan berjuntai pada Rusia, nan menjadi salah satu produsen minyak terbesar di dunia, untuk kebutuhan daya mereka.

Rusia telah menemukan langkah untuk menghindari sanksi, termasuk dengan mengandalkan "armada bayangan" kapal untuk terus mengekspor minyak melalui laut. Rusia juga terus mengekspor gas alam ke beberapa bagian Eropa dan meningkatkan ekspor energinya ke China, India, dan negara-negara lain nan tidak berperan-serta dalam sanksi.

Pendapatan minyak dan gas Rusia meningkat sebesar 26% menjadi US$108 miliar tahun lalu, menurut laporan Reuters. Uni Eropa menghabiskan lebih banyak duit untuk minyak dan gas Rusia pada tahun 2024 daripada nan dihabiskannya untuk support finansial ke Ukraina, menurut sebuah studi nan diterbitkan bulan lampau oleh Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina

Next Article Bantah Panggilan Telepon Putin-Trump, Kremlin: Fiksi!