Berbeda Dengan Jabar, Sejumlah Daerah Di Jateng Izinkan Study Tour

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Berbeda dengan Jabar, Sejumlah Daerah di Jateng Izinkan Study Tour Kegiatan study tour siswa taman kanak-kanak di Musium Batik Pekalongan diberikan edukasi sehingga diharapkan bakal dapat menumbuhkan kecintaan dan pengetahuan tentang batik di Indonesia.(MI/Akhmad Safuan)

BERBEDA dengan kebijakan diambil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sejumlah kepala wilayah di Jawa Tengah memperbolehkan sekolah melakukan study tour. Namun demikian, para kepala wilayah tersebut menerapkan persyaratan bagi sekolah untuk bisa melaksanakan aktivitas study tour.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (14/3) study tour siswa sekolah juga menjadi sorotan di Jawa Tengah hingga menimbulkan pro-kontra. Sebagian besar penduduk menolak aktivitas tersebut lantaran dipandang bakal menyulitkan family mengingat kondisi ekonomi nan tetap sulit.

Namun sebagian lainnya, terutama penduduk dengan ekonomi cukup baik setuju study tour diadakan sekolah, termasuk sejumlah pemerintah wilayah di Jawa Tengah juga memperbolehkan sekolah mengadakan aktivitas wisata tersebut.

"Silahkan saja sekolah menggelar study tour, asalkan aktivitas tersebut dilakukan sesuai dengan maknanya dan persyaratan nan diterapkan," kata Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi.

Sesuai maknanya, lanjut Benny, study tour kudu ada pembelajaran di dalamnya. Meskipun demikian, dia menyadari aktivitas study tour lebih sering menonjolkan aktivitas wisata berkedok belajar sehingga membikin aktivitas itu dilarang.

"Juga jangan sampai study tour tersebut memberatkan beban orangtua murid, lantaran kondisi perekonomian setiap wali siswa berbeda-beda," imbuhnya.

Selain itu, bagi sekolah nan bakal menggelar aktivitas study tour, Benny juga mengenakan persyaratan lain, ialah menggunakan sarana transportasi nan bagus dan secara finansial tidak memberatkan wali murid.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti secara terpisah mengatakan, tidak ada larangan bagi sekolah mengadakan aktivitas study tour, namun kudu memenuhi persyaratan adanya nilai pendidikan dan aspek-aspek keselamatan nan telah ditentukan.

"Ya, kudu ada kajian khusus, paling tidak sudah ada perjanjian bahwa dilakukan untuk 'safety'," tambahnya.

"Saya juga sudah minta Pak Kepala Dinas bahwa study tour supaya tetap diperbolehkan, tetapi dengan persyaratan-persyaratan nan strict demi safety," ujar Agustina.

Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengungkapkan bahwa study tour bukan merupakan perihal nan wajib diikuti siswa, sehingga perihal ini jangan menjadi beban bagi orangtua siswa nan tidak mampu. "Jika bagi orangtua tidak bisa tetapi diwajibkan, laporkan ke saya," tegasnya.

Seperti kepala wilayah lain, menurut Fadia Arafiq, ada perihal nan krusial dari study tour tersebut, ialah tentang keamanan, terutama siswa nan mengikuti study tour di luar daerah. (AS/E-4)