Di Balik Kritik Aturan Pemisahan Pemilu

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Putusan baru soal pemisahan pemilu nasional dan lokal memunculkan gelombang kegelisahan baru di kalangan politisi. Oleh beberapa tokoh, patokan ini dinilai dapat menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, tindakan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pemisahan waktu pemilu ini justru dapat menimbulkan preseden buruk.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKB, Muhammad Khozin. Terkait situasi ini, dia apalagi mendorong adanya Revisi Undang-Undang (RUU) Mahkamah Konstitusi (MK) soal putusan Nomor 135/PUU-XXII/2024 tentang pemilu nasional dan wilayah dipisah. Ia mengatakan jika perihal ini sangat mungkin untuk dibahas.

"Mungkin saja, mungkin saja. Mungkin sangat mungkin ya," kata Khozin setelah menghadiri obrolan Fraksi PKB mengenai pemilu berbareng Ketua KPU hingga Bawaslu di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan perihal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Herman Khaeron Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menanggapi putusan MK tersebut. Dalam kesempatan berbeda, keduanya mengatakan jika putusan itu berpotensi menimbulkan masalah baru. Hal ini berangkaian dengan kemungkinan dua kemungkinan dalam masa kedudukan pejabat daerah, antara kosong alias bertambah.

Sementara itu, Herman juga menyebut jika penyelenggaraan dua kali pemilu bakal memberikan akibat kepada partai. Ia menyebut Demokrat tengah mengkaji akibat dari putusan MK termasuk usulan di revisi UU Pemilu nan bakal dibahas oleh DPR RI, mulai dari pembiayaan hingga sistem kepengurusan partai.

"Dengan 2 kali pemilu juga partai kudu mempersiapkan beragam akibat pembiayaan, sosialisasi caleg lantaran tidak ada lagi tandem dan bisa jadi ada keputusan-keputusan baru lainnya mengenai dengan revisi undang-undang pemilu," ujar Herman.

Terkait perihal ini, Titi Anggraini, Ahli Hukum Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia menyebut jika wacana ini muncul usai adanya pertimbangan dari penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 lalu. Ia menyebut ada 3 argumen nan diajukan sebagai perangkat uji materi oleh Perludem mengenai penyelenggaraan tersebut, salah satunya adalah pemberian jarak antara pemilu dan pilkada serentak sehingga memberi waktu bagi parpol untuk melakukan kaderisasi.

"Bayangin, baru selesai pemilu, napasnya belum sepenuhnya tuntas (dari menyiapkan pemilu), kudu menyiapkan Pilkada. Dampaknya adalah ada 37 wilayah bercalon tunggal. Karena partai tidak optimal,. Apalagi pencalonan di koalisi nasional direplikasi alias seolah-olah diduplikasi di Pilkada," ungkap Titi kepada detikSore, Senin (30/5/2025).

Sebaliknya, munculnya gelombang protes menyusul patokan baru dari MK ini justru dilihat sebagai perihal nan merugikan bagi partai. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

"Sejumlah politisi Senayan sepertinya sebal dengan MK nan sangat powerful dalam memutus judicial review sejumlah UU. Wajar jika putusan MK kerap dituding offside, melampaui kewenangan, inkonstitusional dan lainnya. Bahkan terlihat politisi Senayan itu sepertinya berprasangka dengan MK lantaran UU nan dibuat DPR dan pemerintah suka dimentahkan oleh MK," kata Adi saat dihubungi, Minggu (6/7/2025).

Lalu gimana perihal ini dilihat sebagai patokan nan memberatkan partai? Berapa besar potensi patokan ini bakal direvisi? Menghadirkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

Beralih ke Jawa Timur, detikSore bakal mengulas peristiwa ledakan nan terjadi di Pasuruan. Seperti diberitakan detikJatim sebelumnya, Sebuah ledakan luar biasa nan terjadi pada pukul 05.00 WIB tersebut menyebabkan sebuah rumah di Desa Sanganom, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, rusak dan pemilik rumah terluka parah. Berdasarkan info nan diterima, ledakan itu terdengar hingga 1 kilometer (km).

Hingga saat ini, polisi termasuk tim Gegana tengah melakukan penyelidikan atas kejadian ini. Bagaimana info terbarunya? Ikuti laporan wartawan detikJatim selengkapnya dari letak kejadian.

Jelang mentari terbenam nanti, detikSore bakal menghadirkan Nidji. Enam bulan sejak perilisan album terbaru Manifestasi Hati, Nidji membuktikan bahwa mereka bukan hanya kembali tapi tampil lebih kuat dari sebelumnya. Mulai dari konser tunggal berskala internasional hingga keterlibatan mereka dalam movie animasi box office Ejen Ali The Movie 2.

Nidji terus menunjukkan relevansinya di tengah industri musik nan terus berubah. Para penggawanya menegaskan jika eksistensinya sebagai band tak pernah lekang oleh waktu. Saksikan keseruan obrolan dan penampilan Nidji sore ini hanya dalam Sunsetalk!

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat librosfullgratis.com dalam sehari nan disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok librosfullgratis.com. Jangan ketinggalan untuk mengikuti kajian pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat nan tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/vys)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini