ARTICLE AD BOX
Otoritas Jerman menangkap pelaku penabrakan ke kerumunan di pasar Natal Magdeburg. Setelah diselidiki, pelaku rupanya punya riwayat anti-Islam dan merupakan buronan Arab Saudi.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/12/2024) waktu setempat. Pelaku nan diketahui berjulukan Taleb al-Abdulmohsen (50) menabrakkan mobil BMW jenis SUV hitam dengan kecepatan tinggi ke kerumunan di pasar itu.
Peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Abdulmohsen pun telah ditangkap dan menghadapi lima dakwaan pembunuhan serta 205 dakwaan percobaan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu diidentifikasi sebagai seorang master nan telah tinggal di Jerman sejak 2007. Selain itu, Abdulmohsen juga disebut telah meninggalkan Islam dan punya riwayat anti-Islam.
Simak selengkapnya di laman selanjutnya.
Sosok Anti-Islam
TKP penabrakan pasar Natal di Jerman (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)
Abdulmohsen telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade. Dia juga punya riwayat membikin pernyataan anti-Islam.
Abdulmohsen menyatakan dirinya telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi. Kepala instansi Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi.
Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan mempunyai tempat tinggal tetap di negara tersebut. Dia menyebut Abdulmohsen bekerja sebagai master di Bernburg, sebuah kota mini sekitar 25 mil selatan Magdeburg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor buletin Reuters telah merilis gambar tersangka, nan berasal dari golongan aktivis RAIR Foundation USA nan berbasis di AS. RAIR Foundation USA mengatakan dalam sebuah pernyataan nan dibagikan oleh Reuters bahwa mereka melakukan wawancara dengan Abdulmohsen pada 12 Desember, di mana dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang nan membantu 'mantan pengungsi Muslim nan melarikan diri dari penganiayaan dari Arab Saudi'.
Media Jerman menyebut tersangka sebagai Taleb A, mengikuti konvensi di Jerman nan tidak menyebut nama komplit tersangka dalam kasus pidana. Menurut otoritas Jerman, tersangka ditangkap dan diduga bertindak sendiri.
Dalam feed nan sekarang dihapus pada X nan tampaknya milik tersangka berisi pernyataan anti-Islam. Dia juga mengidentifikasi dirinya sebagai pembangkang Saudi.
Dia berbincang terbuka tentang meninggalkan kepercayaan Islamnya, menyatakan simpati kepada partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dan menuduh Jerman mempromosikan Islamisasi negara tersebut. Jerman menyambut lebih dari 1 juta pengungsi dan pencari suaka pada tahun 2015 dan 2016, sebagian besar dari Timur Tengah.
Saudi Pernah Minta Abdulmohsen Dipulangkan
Foto: REUTERS/Axel Schmidt
Otoritas Saudi telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang tersangka penyerang pada beberapa kesempatan. Sumber CNN menyebut peringatan pertama disampaikan Saudi pada tahun 2007.
Saudi saat itu mengingatkan Jerman mengenai dengan kekhawatiran nan dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari beragam jenis. Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008.
Namun, Jerman menolak. Alasannya, Jerman cemas bakal keselamatan laki-laki itu jika dia dipulangkan ke Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saudi telah memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, nan dikenal sebagai 'Catatan Verbal' dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara tersebut, namun semua peringatan diabaikan.
Pihak berkuasa Saudi menduga Abdulmohsen telah melecehkan penduduk Saudi di luar negeri nan menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat tersangka menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam nan radikal.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menggambarkan laki-laki itu sebagai 'seorang Islamofobia'. Dia memberikan sedikit rincian lain dan mengatakan bahwa penyelidikan tetap dalam tahap awal, dengan otoritas keamanan menyelidiki latar belakang serangan tersebut.
(haf/haf)