Hal-hal Tentang Sosok Pria Anti-islam Yang Tabrak Pasar Natal Jerman

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Berlin -

Otoritas Jerman menangkap pelaku penabrakan ke kerumunan di pasar Natal Magdeburg. Setelah diselidiki, pelaku rupanya punya riwayat anti-Islam dan merupakan buronan Arab Saudi.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/12/2024) waktu setempat. Pelaku nan diketahui berjulukan Taleb al-Abdulmohsen (50) menabrakkan mobil BMW jenis SUV hitam dengan kecepatan tinggi ke kerumunan di pasar itu.

Peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Abdulmohsen pun telah ditangkap dan menghadapi lima dakwaan pembunuhan serta 205 dakwaan percobaan pembunuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria itu diidentifikasi sebagai seorang master nan telah tinggal di Jerman sejak 2007. Selain itu, Abdulmohsen juga disebut telah meninggalkan Islam dan punya riwayat anti-Islam.

Simak selengkapnya di laman selanjutnya.

Sosok Anti-Islam

Forensics police inspect the car that rammed into a crowd at a Christmas market in Magdeburg, eastern Germany, on December 21, 2024. German police arrested a Saudi Arabian man after a deadly car-ramming attack on a Christmas market December 20, 2024 in which an SUV barrelled through a crowd of revellers at high speed, leaving a trail of bloody carnage. At least two people were killed, one of them a young child, and 68 injured, said authorities in the city of Magdeburg, located about 130 kilometres (80 miles) southwest of Berlin. Families were crowded at the market set up around a large Christmas tree in the centre of Magdeburg when a BMW barrelled towards them around 7 pm (1800 GMT). (Photo by John MACDOUGALL / AFP) TKP penabrakan pasar Natal di Jerman (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)

Abdulmohsen telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade. Dia juga punya riwayat membikin pernyataan anti-Islam.

Abdulmohsen menyatakan dirinya telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi. Kepala instansi Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi.

Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan mempunyai tempat tinggal tetap di negara tersebut. Dia menyebut Abdulmohsen bekerja sebagai master di Bernburg, sebuah kota mini sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor buletin Reuters telah merilis gambar tersangka, nan berasal dari golongan aktivis RAIR Foundation USA nan berbasis di AS. RAIR Foundation USA mengatakan dalam sebuah pernyataan nan dibagikan oleh Reuters bahwa mereka melakukan wawancara dengan Abdulmohsen pada 12 Desember, di mana dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang nan membantu 'mantan pengungsi Muslim nan melarikan diri dari penganiayaan dari Arab Saudi'.

Media Jerman menyebut tersangka sebagai Taleb A, mengikuti konvensi di Jerman nan tidak menyebut nama komplit tersangka dalam kasus pidana. Menurut otoritas Jerman, tersangka ditangkap dan diduga bertindak sendiri.

Dalam feed nan sekarang dihapus pada X nan tampaknya milik tersangka berisi pernyataan anti-Islam. Dia juga mengidentifikasi dirinya sebagai pembangkang Saudi.

Dia berbincang terbuka tentang meninggalkan kepercayaan Islamnya, menyatakan simpati kepada partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dan menuduh Jerman mempromosikan Islamisasi negara tersebut. Jerman menyambut lebih dari 1 juta pengungsi dan pencari suaka pada tahun 2015 dan 2016, sebagian besar dari Timur Tengah.

Saudi Pernah Minta Abdulmohsen Dipulangkan

Emergency personnel stand next to a damaged car that drove into a group of people, according to local media, in Magdeburg, Germany, December 21, 2024. REUTERS/Axel Schmidt Foto: REUTERS/Axel Schmidt

Otoritas Saudi telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang tersangka penyerang pada beberapa kesempatan. Sumber CNN menyebut peringatan pertama disampaikan Saudi pada tahun 2007.

Saudi saat itu mengingatkan Jerman mengenai dengan kekhawatiran nan dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari beragam jenis. Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008.

Namun, Jerman menolak. Alasannya, Jerman cemas bakal keselamatan laki-laki itu jika dia dipulangkan ke Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudi telah memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, nan dikenal sebagai 'Catatan Verbal' dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara tersebut, namun semua peringatan diabaikan.

Pihak berkuasa Saudi menduga Abdulmohsen telah melecehkan penduduk Saudi di luar negeri nan menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat tersangka menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam nan radikal.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menggambarkan laki-laki itu sebagai 'seorang Islamofobia'. Dia memberikan sedikit rincian lain dan mengatakan bahwa penyelidikan tetap dalam tahap awal, dengan otoritas keamanan menyelidiki latar belakang serangan tersebut.

(haf/haf)