ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, telah mendengar berita siswa SD di Medan, Sumatera Utara (Sumut) belajar di lantai lantaran menunggak bayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sehingga tidak bisa mengambil rapor. Pratikno bakal membahas perihal tersebut saat rapat dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, siang ini.
"Saya juga belum monitor itu. Ya dengar siswa SD di Medan belajar di lantai, kelak siang agak sore saya ada rapat dengan Mendikdasmen Abdul Mu'ti," kata Pratikno usai meninjau makan bergizi cuma-cuma di Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).
Pratikno menuturkan dirinya bakal mengecek perincian persoalan tersebut. Dia menyebut pemerintah bakal bekerja keras menyelesaikan persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tentu saja itu kita semua bakal kerja keras ya, pemerintah ya. Tapi detailnya saya bakal cek. Sekali lagi saya kebetulan dengan Mendikdasmen siang ini kita telaah ya," ujarnya.
Seperti diketahui, sebuah video menampilkan seorang siswa sekolah dasar (SD) swasta di Kota Medan disuruh belajar di lantai oleh wali kelas. Dalam video nan dilihat, Jumat (10/1), siswa SD duduk di lantai dalam ruangan kelas.
Perekam video tersebut rupanya orang tua siswa tersebut berjulukan Kamelia (38). Dia mempertanyakan perihal anaknya nan belajar di lantai kepada wali kelas nan saat itu berada di ruangan belajar.
Kamelia mengatakan peristiwa dalam video terjadi pada Rabu (8/1). Anaknya rupanya telah duduk selama tiga hari di lantai. Dikabarkan bahwa siswa tersebut belajar di lantai lantaran menunggak duit sekolah.
"Di hari Rabu, tanggal 6 (Januari) masuk sekolah kan, jadi sekitar tiga hari itu dia memang duduknya di lantai tanpa sepengetahuan saya," kata Kamelia.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Medan telah melakukan penjelasan kepada kepala sekolah mengenai siswa SD swasta di Jl STM belajar di lantai lantaran menunggak duit sekolah. Berdasarkan klarifikasi, siswa itu disebut belajar di lantai bukan lantaran menunggak duit sekolah, tetapi lantaran tidak mengambil rapor.
"Awal muasal persoalan adalah lantaran orang tua tidak mengambil rapor sampai pada awal masuk sekolah semester genap. Bukan lantaran masalah duit sekolah seperti nan ada di berita," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Medan, Benny Sinomba Siregar, dilansir detikSumut, Sabtu (11/1) lalu.
Informasi itu didapat Disdikbud setelah melakukan penjelasan kepada kepala sekolah tempat siswa belajar. Wali kelas kemudian disebut memberikan balasan untuk belajar di lantai.
"Karena tidak mengambil rapor, kemudian pembimbing kelas memberi balasan ke siswa untuk belajar di lantai," ucap Benny Sinomba Siregar nan juga om dari Bobby Afif Nasution ini.
(dek/dnu)