ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memanggil eks Mendikbudristek Nadiem Makarim mengenai kasus dugaan korupsi proyek pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun. Panggilan ini merupakan pemeriksaan lanjutan terhadap Nadiem.
Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan berasas surat pemanggilan, Nadiem dijadwalkan diperiksa di Gedung Bundar Kejagung pukul 09.00 WIB pagi ini.
"Iya, rencananya hari ini Selasa, 8 Juli 2025, pukul 09.00 WIB (Nadiem diperiksa)," kata Harli saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Harli belum bisa memastikan perihal hadir-tidaknya Nadiem dalam pemeriksaan kali ini. Pasalnya, pihak Nadiem belum memberikan konfirmasi.
"Sesuai surat panggilan begitu, tapi belum terinformasi datang apa tidak," ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Nadiem telah diperiksa untuk pertama kalinya pada Senin (23/6). Pemeriksaan itu berjalan sekitar 12 jam nan menjelaskan Nadiem dalam kapasitasnya sebagai menteri pada saat proyek pengadaan laptop senilai Rp 9,9 triliun itu dijalankan.
"Kemudian mengenai dengan substansinya bahwa seperti nan sudah kami sampaikan beberapa waktu nan lalu, posisi nan berkepentingan pada waktu itu adalah sebagai menteri," kata Harli kepada wartawan di Kompleks Kejagung, Senin (23/6).
"Bagaimana pengetahuan nan berkepentingan dalam kapabilitas sebagai menteri mengenai dengan penggunaan anggaran Rp 9,9 triliun dalam proyek pengadaan Chromebook ini," lanjutnya.
Selain itu, interogator mengonfirmasi Nadiem soal rapat nan terjadi pada 6 Mei 2020. Rapat itu mengenai dengan kajian teknis pengadaan laptop nan bakal diterapkan.
"Ada perihal nan sangat krusial didalami oleh interogator dalam kaitannya dengan rapat nan terjadi pada bulan Mei 2020. Karena kita tahu bahwa sebenarnya kajian teknis itu sudah dilakukan sejak bulan April," jelas Harli.
Rapat itu dinilai janggal lantaran tak lama setelahnya muncul keputusan untuk melakukan pengadaan laptop Chromebook. Padahal, lanjutnya, dalam dalam kajian teknis nan digelar pada April 2020, Chromebook dianggap tak efektif.
"Karena kita tahu bahwa sebenarnya kajian teknis (pengadaan laptop) itu kan sudah dilakukan sejak bulan April 2020. Lalu pada akhirnya dirubah di bulan, jika saya nggak salah di bulan Juni alias Juli," terang Harli.
(ond/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini