ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyoroti beragam hambatan dalam proses pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Berdasarkan laporan terkini, sejumlah sekolah tetap mengalami kesulitan dalam finalisasi info akibat kompleksitas sistem dan integrasi dengan eRapport serta DAPODIK.
"Dalam proses pengisian PDSS, beberapa masalah utama nan dihadapi sekolah antara lain belum optimalnya penggunaan eRapport sebagai metode sinkronisasi data, kompleksitas pengisian info di DAPODIK dan eRapport nan berakibat pada integrasi ke PDSS SNPMB, serta tetap adanya sekolah nan kesulitan melengkapi info akibat pengesahan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)," kata dia dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).
Selain itu, koordinasi antar-kementerian mengenai juga dinilai perlu ditingkatkan agar proses melangkah lebih efektif.
Politikus Golkar ini menegaskan perlunya langkah-langkah konkret nan segera diimplementasikan untuk mengatasi persoalan ini.
"Seperti mendorong adanya insentif bagi sekolah nan secara periodik mengisi DAPODIK dan eRapport guna memastikan info siswa tetap valid. Selain itu, pengarahan teknis dan sosialisasi mengenai pengisian DAPODIK, eRapport, dan PDSS juga kudu diperkuat, termasuk konsultasi rutin selama periode pendaftaran," jelas dia.
Hetifah juga menekankan pentingnya kebijakan cut-off nan lebih jelas bagi sekolah nan mau beranjak dari sistem eRapport ke manual guna menghindari kebingungan teknis.
"Koordinasi antara Pusdatin Kemendikdasmen, Pusdatin Kemdiktisaintek, serta pihak mengenai seperti LTMT, BP3, dan MRPTNI juga kudu diperkuat agar sistem melangkah lebih efektif," ungkap dia.