Legislator Pd Soroti Beda Usul Biaya Haji Menag-wamenag: Kami Terhenyak

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Demokrat Achmad menyoroti beda nomor Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 M/2025 H nan diusulkan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Wamenag Romo Muhammad Syafi'i. Achmad mengaku heran dengan koordinasi di internal kementerian itu.

"Nah kami sangat terhenyak juga kenapa wamen ini sanggup mengusulkan Rp 86,139 juta, Pak, walaupun mungkin angka-angka dari mana tapi kok wamen ini Pak, tak mungkin mengusulkan sembarang saja ini," kata Achmad dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Haji DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

"Nah kami tidak tahulah koordinasi antara Menteri Agama dengan Wamen kok ada dua jenis gitu loh nan diserahkan kemarin," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Achmad menilai nomor BPIH nan diajukan oleh Wamen Syafi'i lebih masuk akal. Dia pun menilai perbedaan nomor nan diajukan tersebut menjadi celah nan perlu kembali dibahas.

"Nah jika kita tengok poin-poin nan disampaikan oleh wamen ini ada masuk logika juga ini," ujar Achmad.

"Tapi catatan kami, jadi BPIH jenis wamennya Rp 86 koma sekian, menurut Kementerian, diajukan Rp 93 juta. Nah internal aja sudah ada perbedaan. Ini celah kami masuk ini, terhadap item-item ini. Jadi prinsipnya turun Pak, jadi nggak Rp 20 ribu," katanya.

Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar telah menghadiri rapat berbareng Komisi VIII DPR membahas pembukaan penyelenggaraan ibadah haji, Senin (30/12/2024) lalu. Dalam rapat itu dipaparkan Menag bahwa usulan rata-rata BPIH tahun 2025 sebesar Rp 93.389.684.

Sementara, Wamenag Syafi'i mengatakan pihaknya tetap mengkaji biaya itu dapat diturunkan hingga Rp 85 juta.

"Saya tadi udah bawa kajian-kajian, tapi belum untuk konsumsi umum, itu sudah sampai Rp 87 juta, Rp 85 juta. Tapi bisa disisir kembali, Insyaallah," kata Romo usai rapat di Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).

(fca/maa)