ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Parlemen Eropa, nan terdiri dari 27 negara personil Uni Eropa (UE), mengeluarkan resolusi nan mengecam Thailand. Hal ini terjadi setelah Bangkok mulai melakukan pemulangan terhadap 40 penduduk Uighur ke China.
Mengutip Radio Free Asia, Jumat (14/3/2025), resolusi Eropa ini menyoroti gimana nasib 40 orang etnis minoritas Negeri Tirai Bambu itu saat kembali ke negaranya. Mereka menyatakan adanya upaya penyiksaan nan seringkali dilakukan Beijing terhadap organisasi Uighur.
"Warga Uighur, nan dideportasi pada malam hari tanggal 27 Februari, berisiko mengalami penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pelanggaran kewenangan asasi manusia nan serius. Padahal, negara-negara lain telah menawarkan untuk memukimkan kembali para pengungsi," ujar resolusi itu.
Komunitas Uighur sendiri merupakan golongan minoritas nan tinggal di wilayah Xinjiang, China Barat Laut. Kelompok ini kebanyakan berakidah Islam. Banyak dari mereka kabur dari China lantaran menyatakan mendapatkan tekanan kuat dari pemerintah Beijing.
Dalam kasus penduduk Uighur di Thailand ini, ke-40 penduduk Uighur memasuki Thailand pada tahun 2014 sebagai bagian dari golongan besar penduduk Uighur nan melarikan diri dari China. Mereka telah berada di Pusat Penahanan Imigrasi di Bangkok hingga dipulangkan akhir Februari lalu.
Selama beberapa minggu terakhir, otoritas China dan Thailand telah menerbitkan video-video orang Uighur nan dideportasi. Video-video itu menunjukkan bahwa mereka nan dideportasi dengan senang hati dipersatukan kembali dengan family mereka dan tidak dihukum.
Meski begitu, nyaris tidak ada langkah untuk mengkonfirmasi keadaan mereka mengingat kurangnya akses antara Xinjiang luar negeri. Berdasarkan cerita dari orang-orang Uighur nan telah mencoba melarikan diri dari China di masa lalu, sangat mungkin bahwa orang-orang nan dideportasi itu dihukum.
Radio Free Asia baru-baru ini mengkonfirmasi kepada polisi bahwa dua orang Uighur nan berencana untuk melarikan diri dari China pada tahun 2014. Akan tetapi, keduanya kemudian membatalkan rencana tersebut dan kembali ke Xinjiang, lampau ditangkap dan dijatuhi balasan sembilan tahun penjara.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Serangan Bom Mematikan Terjadi di Thailand, 5 Orang Tewas
Next Article Awas RI Ketularan, Ekonomi Negara Eropa Stagnan & Pemerintah Tertekan