ARTICLE AD BOX
NATAL adalah momen spesial untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Di seluruh dunia, beragam tradisi dirayakan untuk menyambut hari besar ini, termasuk di Kota Vatikan, pusat Gereja Katolik, nan dikenal dengan seremoni Natalnya nan khas.
Kota nan terletak di Roma, Italia, ini menarik perhatian dengan kemeriahan tradisi dan ritualnya. Selama 21 hari, kota ini berubah menjadi pusat seremoni spesial dengan pasar-pasar meriah, pohon Natal berdandan indah, alunan lagu-lagu nan menenangkan, dan seremoni Natal lain.
Musim Natal di Vatikan dimulai pada 8 Desember hingga 6 Januari dengan peresmian pohon Natal di Lapangan Santo Petrus. Ini menjadi simbol dimulai musim perayaan. Berikut tradisi Natal di Vatikan nan menarik perhatian.
1. Peresmian Pohon Natal.
Tradisi Natal di Vatikan diawali dengan peresmian Pohon Natal di Lapangan Santo Petrus. Pohon raksasa ini pertama kali diperkenalkan pada 1982 oleh Paus Yohanes Paulus II sebagai simbol keabadian Kristus.
Setiap tahun, pohon tersebut disumbangkan oleh beragam negara di Uni Eropa. Pohon Natal ini biasanya mempunyai tinggi sekitar 25 hingga 30 meter dan dihiasi dengan lampu LED serta ornamen indah.
2. Adegan Kelahiran Yesus.
Di samping Pohon Natal, terdapat juga segmen kelahiran Yesus nan dipajang di Lapangan Santo Petrus. Setiap tahun, segmen ini dibuat dengan tema nan berbeda dan disumbangkan oleh negara-negara Eropa.
Adegan tersebut menggambarkan bayi Yesus, Maria, Yusuf, serta tokoh-tokoh lain nan mengenai dengan kisah Natal. Pengunjung dapat mengagumi karya seni ini kapan saja, baik siang maupun malam, dengan pencahayaan nan indah.
3. Misa Malam Natal.
Misa Malam Natal di Vatikan, nan juga dikenal sebagai Misa Tengah Malam alias Natale del Signore, diadakan di Basilika Santo Petrus dan dipimpin langsung oleh Paus pada pukul 19.30 waktu setempat.
Misa ini diisi dengan ritual-ritual, ialah pembukaan Pintu Suci Basilika Santo Petrus oleh Paus Fransiskus, penyelenggaraan Misa malam Natal di Lapangan Santo Petrus, dan pembacaan Urbi et Orbi oleh Paus, nan merupakan angan untuk Kota Roma dan dunia.
4. Pidato Kepausan: Urbi et Orbi.
Pada Hari Natal, Paus menyampaikan pidato Urbi et Orbi dari anjungan Basilika Santo Petrus. Pidato nan berfaedah kepada kota Roma dan bumi ini berisi pesan perdamaian dan berkah Natal bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Sejak 1985, akses ke pidato kepausan ini diperluas tidak hanya untuk orang-orang di Kota Vatikan tetapi juga seluruh dunia. Pidato tersebut disiarkan ke seluruh bumi dalam beragam bahasa.
5. Berkat Angelus.
Selain pidato Natal, Paus memberikan berkah Angelus nan biasanya disampaikan pada Minggu. Berkat ini mencakup angan singkat untuk memperingati misteri Inkarnasi dan peran Maria dalam sejarah keselamatan. Lonceng Angelus nan bersuara menandai momen ini dan menjadi panggilan untuk bermohon serta menyebarkan semangat kebaikan.
6. Konser Natal.
Vatikan juga menyelenggarakan konser Natal tahunan nan dikenal sebagai Concerto di Natale. Konser ini telah diselenggarakan sejak 1993 dan bermaksud menggalang biaya bagi aktivitas amal. Acara ini menampilkan musisi internasional dan menjadi salah satu sorotan budaya selama musim Natal di Vatikan. (Z-2)