Pembahasan Di Dpr: Bila Masa Tinggal Haji 30 Hari Saja, Hemat Rp 30 Juta

Sedang Trending 16 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Wachid berbincang wacana masa tinggal jemaah haji dipersingkat menjadi 30 hari dari semula 41 hari. Wachid mengaku mendapat info hitungan dari pemerintah bahwa pengurangan itu bisa memangkas biaya haji hingga Rp 30 juta.

Wachid mulanya menyampaikan pihaknya melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan pemerintah, Rabu (8/1/2025). Dalam aktivitas itu, datang Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Timwas Haji DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Wamenag Romo Muhammad Syafi'i, Kepala Badan Penyelenggaraan Haji Irfan Yusuf, Penasihat Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendy, dan pihak travel.

"Pak Sufmi Dasco nan membuka aktivitas itu dan memberikan arahan," kata Wachid kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wachid menyebut aktivitas itu membahas persiapan penyelenggaraan haji 2025. Selain itu, lanjutnya, dibahas juga mengenai penyesuaian masa tinggal jemaah haji di Tanah Suci.

"Nah kami dari FGD itu, memang di antara, pertama adalah memberikan masukan tentang penyelenggaraan haji ke depan, nan bakal datang, 2025. nan kedua adalah membicarakan mengenai dengan, masa stay di Arab Saudi. Itu di dalam obrolan tadi, kenapa kudu 41 hari, kenapa tidak 30 hari," kata dia.

Wachid memaparkan, pemerintah menyampaikan kalkulasi biaya haji jika masa tinggal jemaah selama 30 hari. Dia menyebut biaya haji dapat dipangkas hingga sebesar Rp 30 juta.

"Tadi banyak penasihat presiden sampaikan, jika 30 hari, itu setelah dihitung oleh Pak Muhadjir tadi itu nan bisa dipangkas dikurangi, itu sampai angkanya, fantastis, sekitar Rp 30 juta, ini 10 hari," katanya.

"Nah ini kan mangkas waktu 30 hari itu kan butuh untuk, pertama, kita kudu bicara dulu, Presiden dengan Arab Saudi. nan kedua, mengenai dengan kesiapan pesawat, itu kudu diperbanyak. Terus kaitanya, bandara, lantaran ini jumlah penerbangan bakal tambah," lanjut dia.

(fca/dnu)