Pembakaran Pohon Natal Misterius Terjadi Di Suriah

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Aksi protes umat Kristen dilakukan masyarakat di ibukota Suriah, Damaskus, setelah sebuah pohon Natal dibakar di kota lain oleh orang tak dikenal pada Senin malam. Sebuah video menunjukkan sejumlah laki-laki membakar pohon Natal nan dipajang di kota Suqaylabiyah nan mana penduduknya kebanyakan berakidah Kristen.

Peristowa tersebut viral hingga memicu tindakan protes. Tidak diketahui siapa nan membakar pohon tersebut, namun disusul sebuah video nan muncul menunjukkan seorang pemberontak berdiri di samping para pendeta Kristen dan berjanji untuk menghukum para pelaku.

"Besok pagi Anda bakal memandang pohon itu sudah pulih sepenuhnya," kata pemberontak nan tidak disebutkan identitasnya itu kepada golongan pengunjuk rasa di samping pohon Natal nan terbakar mengutip CNN Internasional, Rabu (25/12).

Insiden ini terjadi tiga minggu setelah pemberontak oposisi memimpin kampanye nan sukses untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Umat Kristiani Suriah sekarang berasosiasi dengan umat Kristiani di Lebanon dan wilayah Palestina untuk merayakan Natal di tengah ketidakpastian dan ketakutan nan besar di wilayah tersebut.

Salah satu penduduk Katolik berumur 24 tahun di Damaskus mengatakan, para pengunjuk rasa di ibukota berbanjar menuju gereja-gereja untuk menuntut perlindungan nan lebih baik bagi umat Kristiani di negara tersebut.

Ketika para pemberontak Islam menyapu kota terbesar kedua di Suriah dalam sebuah operasi nan pada akhirnya berujung pada penggulingan rezim Assad nan brutal, umat Kristiani diberi agunan bahwa gereja dan properti mereka bakal tetap dilindungi.

Di bawah rezim Assad, umat Kristen diizinkan untuk merayakan hari raya dan menjalankan ritual mereka, namun seperti halnya penduduk Suriah lainnya, mereka juga kudu menghadapi pembatasan tirani terhadap kebebasan berbincang dan aktivitas politik.

Al-Sharaa menyatakan bahwa kelompoknya bakal melindungi minoritas dan kepercayaan di Suriah, namun belum menyerukan secara unik perlindungan bagi umat Kristiani menjelang seremoni Natal. Pemerintah nan dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) mengatakan bahwa hari Rabu (25 Desember) dan Kamis (26 Desember) bakal menjadi hari libur nasional.

Warga ibu kota Suriah, Damaskus, mengatakan kepada CNN bahwa HTS tidak memberlakukan pembatasan seremoni alias angan tahun ini, tetapi umat Kristen tetap cemas bahwa elemen-elemen bersenjata nan bukan dari HTS dapat menyerang mereka.

Pohon Natal dan hiasan meriah lainnya terpasang di seluruh lingkungan Kristen di Damaskus, tetapi orang-orang mengurangi seremoni mereka dan memberlakukan pembatasan mereka sendiri di tengah ketiadaan komunikasi dari HTS.

Seorang penduduk Aleppo berumur 50 tahun, Hilda Haskour nan mengaku berakidah Katolik, sedang bersiap-siap untuk merayakan Natal, namun dia mengatakan bahwa tetap ada kekhawatiran di kalangan umat Kristiani.

"Kami hanya mau hidup dengan tenteram dan aman, kami tidak meminta banyak... ada ketakutan, orang-orang lelah," kata Haskour.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Inilah Pasar Natal Pertama di Pemerintah Baru Suriah

Next Article Video: Intip Semarak Pasar Natal di Tengah Negara Mayoritas Muslim