Pemimpin Oposisi Israel Desak Netanyahu Setop Perang Di Gaza

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jerusalem -

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mendesak diakhirinya perang di Gaza nan telah berjalan lebih dari 20 bulan. Sebab, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi seruan nan semakin meningkat untuk menghentikan pertempuran.

Dilansir AFP, Senin (30/6/2025), menyusul berakhirnya perang Israel melawan Iran dengan gencatan senjata minggu lalu, para pemimpin asing seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mantan PM Israel Naftali Bennett telah mendesak Netanyahu untuk menemukan jalan keluar nan sama dalam pertempuran dengan Hamas.

"Tidak ada lagi untung bagi Negara Israel dengan melanjutkan perang di Gaza. Hanya kerusakan pada tingkat keamanan, politik, dan ekonomi," kata Lapid dalam sebuah pertemuan dengan personil parlemen dari golongan parlemennya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini juga merupakan posisi tentara," tambahnya.

"Kepala Staf Eyal Zamir muncul di hadapan kabinet kemarin dan mengatakan bahwa eselon politik perlu memutuskan tujuan berikutnya. Arti dari kalimat ini adalah, tentara tidak mempunyai tujuan lagi di Gaza."

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas nan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, nan mengakibatkan kematian 1.219 orang, sebagian besar penduduk sipil.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, tetapi setelah lebih dari satu separuh tahun perang nan menghancurkan, Hamas tetap memperkuat di Jalur Gaza.

"Hamas tidak bakal disingkirkan selama pemerintahan pengganti tidak dibawa ke Gaza," kata Lapid, nan menyarankan untuk meminta support Mesir dan negara-negara Arab lainnya.

Setelah gencatan senjata Iran, kepala militer Israel mengatakan konsentrasi militer bakal beranjak kembali ke Gaza.

Netanyahu mengatakan bahwa kampanye Iran nan sukses telah menciptakan "peluang", termasuk untuk membebaskan para sandera.

"Tentu saja, kami juga kudu menyelesaikan masalah Gaza, untuk mengalahkan Hamas, tetapi saya memperkirakan bahwa kami bakal mencapai kedua tujuan tersebut," ucap Netanyahu.

Militan Palestina menangkap 251 sandera selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, 49 orang diyakini tetap ditahan di Gaza, termasuk 27 orang nan menurut militer Israel telah tewas.

Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 56.531 orang di Gaza, sebagian besar juga penduduk sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggap angka-angka ini dapat diandalkan.

(fas/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini