Raih Rating Tertinggi Dari Pefindo, Smil Siap Genjot Ekspansi Dan Bagi Dividen 40%

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Raih Rating Tertinggi dari Pefindo, SMIL Siap Genjot Ekspansi dan Bagi Dividen 40% Ilustrasi(Dok SMIL)

PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), emiten nan bergerak di bagian penyewaan forklift, menargetkan pertumbuhan pendapatan dan untung bersih naik double digit pada 2025. Optimisme ini didorong beragam strategi ekspansi nan disiapkan perusahaan. 

Direktur Utama SMIL Hadi Suhermin mengungkapkan pada tahun ini SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan tahun lalu, nan diproyeksikan mencapai Rp360 miliar.

“Dengan proyeksi tersebut, pendapatan SMIL pada 2025 diperkirakan berada di kisaran Rp400 miliar-Rp410 miliar,” kata Hadi, di Jakarta, Jumat (14/3).

Dari sisi untung bersih, SMIL menargetkan pertumbuhan signifikan. Jika pada 2024 untung bersih perusahaan diperkirakan mencapai Rp80 miliar-Rp90 miliar, pada 2025 SMIL membidik perolehan untung sekitar Rp100 miliar-Rp110 miliar. Untuk mencapai sasaran tersebut, SMIL menyiapkan sejumlah strategi ekspansi nan matang.

Salah satu langkah utama nan dilakukan adalah ekspansi pasar, baik dari sisi wilayah operasional maupun penambahan pelanggan. SMIL telah mengamankan komitmen kerja sama dengan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. “Selain itu, SMIL juga berencana memperluas cakupan bisnisnya ke wilayah Sulawesi dan Kalimantan guna meningkatkan penetrasi pasar,” katanya.

Selain ekspansi wilayah, SMIL juga konsentrasi pada penambahan armada forklift. Perusahaan mempunyai unit forklift diesel dan forklift elektrik, tapi ke depan bakal lebih garang dalam menambah jumlah forklift elektrik. Hal ini dinilai menguntungkan lantaran nilai sewa forklift elektrik lebih tinggi, sementara biaya operasional lebih rendah dibandingkan forklift diesel nan tetap mengandalkan solar sebagai bahan bakar utama. “Ekspansi ini semakin mengukuhkan esensial upaya SMIL,” katanya.

Di samping itu, Hadi juga memberikan kisi-kisi bahwa dividen tahun ini bakal jauh lebih besar dari tahun lalu. Untuk tahun kitab 2023, SMIL membagikan dividen sebesar 20% dari total untung bersih perseroan dan untuk tahun kitab 2024 dividen diperkirakan mencapai 40%, namun dengan ketentuan setelah disepakati pada RUPS nan bakal datang.

SMIL merupakan emiten dengan perusahaan terkemuka dalam jasa persewaan forklift di Indonesia dan secara likuiditas baru saja mendapat biaya segar hasil publikasi Obligasi I Tahun 2024 dengan rencana penghimpunan biaya sebanyak-banyaknya Rp300 miliar. Bertindak sebagai Joint Lead Underwriter pada publikasi obligasi ini adalah KB Valbury Sekuritas, KISI Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas dan MNC Sekuritas.

Menariknya, obligasi ini sendiri mendapat agunan penuh, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF), untuk memastikan pembayaran pokok dan kembang bakal dilakukan tepat waktu. Sedangkan surat utang SMIL ini menurut PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) mempunyai ranking idAAA(cg) nan menandakan begitu sehatnya finansial dan upaya SMIL.

Manajemen SMIL menyatakan, sebelum dilakukan penjaminan, telah dilakukan Uji Tuntas (Due Diligence) nan ketat oleh CGIF, baik dari aspek finansial, maupun dari aspek ESMS (Environment, dan Social Management System).

Sebagai tambahan informasi, CGIF merupakan lembaga finansial nan terbentuk sebagai penerapan dari hasil forum kerja sama ASEAN+3 (Asean, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea) dan Asian Development Bank untuk jalur keuangan, khususnya pengembangan Asian Bond Markets Initiative. 

Obligasi nan ditawarkan dalam 2 seri ialah Seri A dengan tingkat kembang tetap antara 6,75% - 7,35% dan tenor 3 tahun, kemudian Seri B dengan tingkat kembang tetap antara 7,25% - 7,80% dan tenor 5 tahun. Bunga Obligasi bakal dibayarkan setiap 3 bulan dengan Bunga Obligasi pertama dibayarkan pada 10 Maret 2025. 

Adapun kembang terakhir sekaligus pelunasan bakal dibayarkan pada 10 Desember 2027 untuk seri A dan 10 Desember 2029 untuk seri B. 

“Pemberian ranking idAAA(cg) oleh Pefindo adalah pengakuan atas komitmen kami terhadap pengelolaan finansial nan prudent dan strategi upaya nan berkelanjutan,” ujar Hadi.

Hadi menyatakan dengan support pendanaan baru nan kuat, bakal memberikan posisi perusahaa lebih baik sehingga lebih garang dalam memperluas kapabilitas bisnis.

"Juga, memperkuat posisi kami sebagai market leader, dan memberikan nilai tambah lebih besar bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” tambah Hadi.

Winston selaku Direktur dan Sekretaris Perusahaan SMIL menambahkan ranking korporasi SMIL mencerminkan posisi pasar nan kuat dalam upaya sewa forklift, nan diperkirakan mempunyai sekitar 35% pangsa pasar forklift di Indonesia.

Perseroan telah menunjukkan pertumbuhan konsisten, dengan tingkat pertumbuhan tahunan campuran (CAGR) selama lima tahun sebesar 8,8%. 

Pefindo juga menyoroti kinerja margin profitabilitas Perseroan nan kuat serta profil finansial nan solid, mencerminkan posisi upaya nan superior, upaya nan terdiversifikasi dan jaringan nan luas.

Dia mengatakan biaya nan diperoleh dari publikasi Obligasi I Sarana Mitra Luas Tahun 2024 ini rencananya digunakan untuk penambahan armada electric forklift, baterai lithium dan refinancing leasing electric forklift. 

Langkah ini, lanjut Winston, sebagai bagian dari upaya perseroan untuk memenuhi permintaan nan terus berkembang, khususnya dalam segmen electric forklift nan semakin dibutuhkan seiring dengan penerapan ESG oleh industri-industri pengguna utama perseroan. 

“Pemberian ranking idAAA(cg) nan diberikan Pefindo menandai tonggak sejarah krusial dalam perjalanan perseroan nan terus berkembang dan berkomitmen memperkuat posisi pasar serta meningkatkan kapabilitas bisnisnya,” kata Winston.

Ia menambahkan ranking tersebut bakal menjadi daya tarik utama bagi investor, terutama di tengah upaya perseroan untuk mendanai ekspansi melalui shopping modal (capex) dan refinancing.

"Dukungan dari CGIF sebagai penjamin penuh juga memperkuat kepercayaan pasar terhadap obligasi ini, sehingga kami optimistis bakal menerima respons nan positif dari investor," pungkas Winston. (H-2)