Rakernas Psbi 2025, Fadli Zon Soroti Soft Power Budaya Batak

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI (Menbud), Fadli Zon menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2025 sekaligus Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 PSBI nan diselenggarakan di Ballroom Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Fadli Zon menegaskan bahwa PSBI merupakan mitra strategis pemerintah dalam upaya pemajuan kebudayaan nasional.

Dalam sambutannya, Fadli Zon juga menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan selalu berkomitmen mendukung inisiatif masyarakat budaya dan organisasi budaya seperti PSBI nan secara konsisten menjaga, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya Batak.

"Pada intinya saya sangat bangga dan senang sekali dapat datang di Rakernas sekaligus Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PSBI kali ini. Saya berambisi ke depan Kementerian Kebudayaan bakal menjadi mitra bagi PSBI dalam upaya pemajuan kebudayaan. Karena kebudayaan adalah soft power nan perlu kita bangun bersama," ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PSBI adalah organisasi Batak terbesar nan sudah berumur 18 tahun, sarat dengan nilai budaya dan juga sesuai dengan petunjuk konstitusi UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," tambahnya.

Fadli Zon juga menjelaskan bahwa Indonesia adalah bangsa nan sangat kaya dalam ekspresi budaya.

"Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, kita punya beragam macam seni dan budaya, seperti seni musik, teater, kain tradisional, hingga perangkat musik tradisional. Saya sudah ke 101 negara dan tidak ada negara nan mempunyai kekayaan budaya seperti Indonesia," kata Fadli Zon.

Fadli Zon pun menyoroti pentingnya strategi globalisasi kebudayaan Indonesia agar bisa menjadi soft power nan diakui dunia. Ia mengatakan kita kudu membangun gelombang Indonesia alias Indonesia Wave lantaran kita punya kekayaan budaya nan sangat luar biasa.

"Selain itu, kita juga punya peradaban nan tua dengan penemuan arkeologis dari 1,8 juta tahun lalu. Salah satu contohnya bisa kita lihat dari adanya lukisan purba tertua nan ada di Maros, Sulawesi Selatan nan diperkirakan umurnya berkisar 51.200 tahun. Ini semua merupakan bagian dari upaya reinventing Indonesian identity," tuturnya.

"Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017 memerintahkan kita untuk tidak hanya melindungi budaya, tapi mengembangkan, membina, dan memanfaatkan agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya kekayaan budaya Batak," imbuh Fadli Zon.

Adapun rakernas PSBI 2025 sendiri menjadi arena strategis bagi pengurus dan personil PSBI nan mewakili 156 wilayah di seluruh Indonesia, termasuk California, Amerika Serikat dan dihadiri utusan dari 677 sektor. Agenda ini menjadi ruang pertimbangan atas program kerja PSBI periode 2022-2025 serta rencana program kerja tahun 2026, termasuk di dalamnya terdapat Pesta Adat & Budaya Batak Kolosal, Pentas Musik Batak, dan Pentas Musik Nasional.

PSBI adalah organisasi kebudayaan berbasis kekerabatan nan merawat nilai-nilai persaudaraan lintas kepercayaan dan profesi. Ketua Umum PSBI, Effendi Simbolon mengungkapkan apresiasinya atas kehadiran para tamu undangan, terkhusus para Menteri nan datang dalam aktivitas tersebut.

"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak-Bapak Menteri nan sudah menyempatkan untuk hadir. Meskipun sangat singkat namun berarti bagi kami," ujar Effendi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) nan turut datang dalam Rakernas memberikan apresiasi terhadap peran PSBI dalam memupuk persaudaraan lintas latar belakang.

"Rasanya hanya di Indonesia kita bisa berkumpul dengan latar belakang berbeda dan bersemai dalam semangat positif, salah satunya di PSBI. PSBI dapat menjadi pemasok pembangunan, khususnya di Sumatera Utara," kata AHY.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya dalam sambutannya juga menekankan kesiapan Kemenkraf untuk bersinergi memajukan industri imajinatif berbasis budaya Batak. Ia mengungkapkan pihaknya tahu PSBI mendorong perkembangan budaya lokal nan bisa dikomersialisasikan menjadi industri imajinatif nasional apalagi global.

Menutup sambutannya, Fadli Zon berambisi Rakernas dan HUT ke-18 PSBI ini menjadi wadah mempererat silaturahmi sekaligus mendorong kerjasama nyata antara pemerintah dan organisasi budaya Batak.

"Saya berambisi PSBI dan Kementerian Kebudayaan dapat terus bekerja sama dalam memajukan kebudayaan Indonesia nan sangat kaya dan beragam ini, khususnya budaya batak. Karena bangsa nan besar adalah bangsa nan menghargai budayanya," tutup Fadli Zon.

Sebagai informasi, aktivitas juga ditandai dengan penyerahan ulos sebagai tanda kasih dari PSBI kepada para Menteri serta pemotongan tumpeng. Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan ialah Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; serta Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja. Turut datang Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini