ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky buka bunyi soal potensi gencatan senjata antara keduanya nan diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Keduanya tetap mempertanyakan gimana proses penghentian pertempuran ini terwujud.
Sebelumnya, delegasi AS telah berjumpa pihak Rusia dan Ukraina dalam sebuah rapat di Arab Saudi. Utusan Khusus Washington, Steve Witkoff, mengaku pihaknya sedang mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari antara Kyiv dan Moskow.
Putin menganggap bahwa dia mendukung pendapat gencatan senjata dengan Ukraina. Namun dia mengaku tetap mempunyai pertanyaan serius tentang gimana perihal itu bakal dilaksanakan.
"Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, tetapi atas dasar bahwa penghentian itu bakal mengarah pada perdamaian jangka panjang dan mengatasi akar penyebab krisis. Tetapi ada nuansa," kata Putin dalam konvensi pers di Moskow Kamis, dikutip dari AFP, Jumat (14/3/2025).
Putin mengatakan tentara Rusia saat ini sedang berada di tengah-tengah serangan nan bermaksud untuk mengusir Ukraina keluar dari wilayah Kursk. Diketahui, Kursk sebelumnya bukanlah medan perang nan diperebutkan antara kedua negara melainkan sudah menjadi wilayah Rusia sejak sebelum perang Moskow dan Kyiv pecah, dan maka itu, perlawanan di Kursk adalah sesuatu nan krusial menurut Putin.
"Jika kita menghentikan permusuhan selama 30 hari, apa artinya itu? Bahwa setiap orang nan ada di sana bakal keluar tanpa perlawanan?... Bagaimana pengawasan (gencatan senjata) bakal diatur? Ini semua adalah pertanyaan serius."
"Saya pikir kita perlu berbincang dengan rekan-rekan Amerika kita. Mungkin menelepon Presiden Trump dan membahas perihal ini dengannya," tandasnya.
Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur alias Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan argumen diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, nan kebanyakan dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk berasosiasi berbareng aliansi pertahanan Barat, NATO.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, mengatakan pihaknya mempunyai proposal nan jelas bagi Ukraina untuk menyelesaikan sejumlah masalah nan menjadi akar dari bentrok kedua negara. Ini mengenai dengan demiliterisasi negara itu dan juga gimana Kyiv akhirnya tidak berasosiasi dengan NATO.
"Selain itu, kami juga mau adanya kepastian terhadap perlindungan hak-hak penduduk sipil berkata Rusia di Ukraina," tuturnya.
Reaksi Zelensky
Di sisi lain, komentar Putin ditanggapi panas oleh Zelensky. Orang nomor satu Ukraina itu menyebut tanggapan Putin sebagai sesuatu nan manipulatif.
"Kita semua sekarang telah mendengar dari Rusia kata-kata Putin nan sangat mudah ditebak dan sangat manipulatif dalam menanggapi pendapat gencatan senjata," kata Zelensky dalam pidato malam harinya.
Zelensky menuduh Putin sebenarnya mempersiapkan penolakan. Namun dia menyatakan bahwa Putin takut untuk mengatakan secara langsung kepada Presiden Trump bahwa dia mau melanjutkan perang ini.
"Kami tidak menetapkan persyaratan nan mempersulit apa pun. Rusia nan melakukannya. Seperti nan selalu kami katakan, satu-satunya pihak nan bakal mengulur-ulur waktu, satu-satunya pihak nan tidak konstruktif, adalah Rusia," jelasnya.
"Putin sering melakukan ini, dia tidak mengatakan 'tidak' secara langsung, tetapi dia melakukannya sedemikian rupa sehingga dia secara praktis hanya menunda segalanya dan membikin solusi normal menjadi mustahil. Kami pikir ini semua hanyalah manipulasi Rusia lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Zelensky menambahkan bahwa pihak AS siap untuk mengatur kontrol dan verifikasi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya, ini merupakan awal nan baik untuk menyelesaikan perang.
"Hal ini dapat dipastikan dengan keahlian Amerika dan Eropa. Dan untuk menyiapkan jawaban atas semua pertanyaan tentang keamanan jangka panjang dan perdamaian nan nyata dan dapat diandalkan selama gencatan senjata dan mengusulkan rencana untuk mengakhiri perang," pungkasnya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Next Article Rusia Menggila, Putin Tembak 120 Rudal & 90 Drone ke Ukraina