ARTICLE AD BOX
UNIVERSITAS Chung di Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis berbareng Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si, Senin (7/7).
Prof Pieter Sahertian dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Administrasi Bisnis Program Studi Magister Manajemen Bisnis Inovasi. Dalam orasi ilmiah pengukuhan, Prof Pieter Sahertian menyampaikan Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Budaya: Tantangan Pemimpin di Tengah Keragaman Budaya Global dan Etika Kepemimpinan Digital.
"Di era nan semakin terhubung namun kerap terpecah oleh nilai-nilai, kepemimpinan berbasis etika menjadi fondasi utama. Saya membujuk kita memandang gimana nilai-nilai budaya, nan berakar pada moral komunitas, dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi," tegasnya.
Menurut Pieter Sahertian, sejarah perkembangan kepemimpinan sangat didukung oleh perkembangan pengetahuan pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini, dia menekankan pentingnya kepemimpinan berbasis nilai-nilai budaya. Sebab, budaya mempunyai pengaruh besar terhadap kepemimpinan. Begitu sebaliknya, pemimpin juga membentuk budaya melalui keputusan-keputusannya.
"Hubungan antara budaya dan pemimpin berkarakter timbal kembali dan saling memengaruhi," katanya.
Oleh karenanya, untuk mengelola keberagaman budaya global, pemimpin perlu merumuskan strategi nan adaptif dan komprehensif guna menciptakan lingkungan kerja inklusif dan produktif. Strategi tersebut mencakup training kesadaran budaya, kepemimpinan inklusif, komunikasi lintas budaya, pendampingan dan pembinaan, kebijakan dan praktik, strategi berbasis info dan pertukaran budaya.
Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan pentingnya etika kepemimpinan digital dan tantangan etis nan dihadapi oleh pemimpin dalam era digital. Hal ini relevan dengan era kekinian lantaran para pemimpin memainkan peran krusial dalam menghadapi rumor etika di era digital, terutama mengenai bias algoritma dan AI.
Untuk itu, Pieter Sahertian menghadirkan masukan bahwa kepemimpinan berbasis nilai merupakan landasan krusial dalam menciptakan organisasi nan berkepanjangan dan berintegritas.
Selanjutnya, di era globalisasi, para pemimpin kudu menghadapi tantangan keberagaman budaya nan semakin kompleks. Adapun dalam era dunia nan ditandai dengan digitalisasi berbasis teknologi, diperlukan peningkatan kepemimpinan nan beretika. (BN/E-4)