Warga Swedia Pening Harga Bahan Pokok Naik, Toko Klontong Diboikot

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Kenaikan nilai pangan mulai terjadi di Swedia. Hal ini kemudian mendorong penduduk di Negeri Scania itu untuk melakukan sejumlah tindakan boikot pada toko-toko kelontong.

Mengutip AFP, Jumat (14/3/2025), inflasi nilai pangan tahunan di Swedia mencapai tingkat tertinggi dalam dua tahun pada bulan Februari sebesar 3,9%. Data dari Pemeriksa Harga Pangan Swedia, Matpriskollen, juga menemukan di bulan Januari, nilai di toko-toko kelontong telah naik sebesar 19,1% dalam dua tahun.

Langkah ini pun mulai mendorong tindakan penduduk untuk memboikot toko-toko kelontong besar. Salah satu pegiat boikot ini adalah Annika Morina, nan mengatakan kepada surat berita Aftonbladet bahwa tindakan ini diawali saat dirinya membeli bubur tomat pada Hari Valentine, di mana dia menemukan kenaikan nilai nan fantastis

Ia kemudian mengunggah video ke TikTok nan menyerukan boikot nan telah ditonton puluhan ribu kali dan, ribuan orang diperkirakan bakal berasosiasi dalam boikot tersebut. Morina mengaku tindakan ini diinspirasi oleh boikot serupa nan terjadi di Kroasia.

"Harganya naik 50%. Saya telah memandang boikot semacam ini di negara-negara Balkan dan merasa: 'Mengapa hal-hal seperti itu tidak terjadi di Swedia?'," katanya.

Sementara itu, untuk mengatasi perihal ini, pemerintah Swedia mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya bakal mengadakan pembicaraan dengan produsen dan pemasok makanan lantaran aktivitas konsumen atas melonjaknya biaya di negara Nordik tersebut semakin menguat.

"Mengingat perkembangan nilai nan sigap pada bulan-bulan pertama tahun ini dan kenaikan nilai dalam beberapa tahun terakhir, Menteri Keuangan dan Menteri Urusan Pedesaan bakal mengundang pelaku terpilih dari rantai pasokan pangan untuk berunding," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

"Tujuan dari pembicaraan tersebut adalah untuk mendengarkan penilaian industri terhadap situasi tersebut dan bekerja sama untuk menurunkan nilai bagi pelanggan," tambahnya.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Dagang Trump, Senjata Makan Tuan

Next Article Tradisi Unik Natal Dari Berbagai Dunia