Wn Ukraina Otak Lab Narkoba Di Bali Ditangkap Saat Akan Kabur Ke Dubai

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Polri berhasil menangkap Roman Nazarenco alias RN selaku pengendali laboratorium hasis dan ladang ganja hidroponik di Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali. Penangkapan itu berasal dari adanya info dari kepolisian Thailand tentang keberadaan Roman.

"Kami menerima buletin dari Royal Thai Police hari Kamis (19/12), Kamis malam, kemudian hari Jumat (20/12) kami melakukan (penangkapan)," kata Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Brigjen Untung Widyatmoko, dalam bertemu pers di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/12/2024).

Untung menyebut pihakya intens berkoordinasi dengan NCB Bangkok sebelum menangkap Roman. Jajaran Polri lampau berangkat ke Thailand pada Jumat (20/12) untuk meringkus WN Ukraina tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Jumat kita pastikan bahwa kita bisa membawa dan hari Sabtu kita berangkat, terbang, dan hari ini sudah tiba di Jakarta," jelasnya.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyatakan Roman kabur ke Thailand sejak bulan Mei 2024. Tepatnya setelah praktik terlarangan nan dikendalikannya terbongkar.

"Roman alias RM ini adalah sebagai pengendali. Dia nan mengendalikan. Dia lari dari bulan Mei selama 109 hari dia berada di Thailand," kata Mukti.

Roman ditangkap saat bakal pergi dari Thailand ke Dubai. Roman saat itu diamankan oleh pihak Imigrasi. Bareskrim dan Hubinter pun langsung ke Thailand untuk menjemput pelaku.

"Begitu dia bakal berangkat dari Thailand menuju ke Dubai, alhamdulillah bisa diamankan oleh Imigrasi. Dan dari Hubinter beserta kami turut semua langsung ke Thailand untuk menjemput pelaku ini," tuturnya.

Saat ini pelaku telah diamankan dan dibawa ke rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri. Proses norma pun tengah dilakukan.

Kasus narkoba nan dilakukan Roman terungkap lewat penyergapan nan dilakukan pada 2 Mei 2024 lalu. Tiga orang nan terdiri dari dua laki-laki kembar penduduk Ukraina Ivan Volovod alias IV dan Mikhayla Volovod dan seorang penduduk Rusia berjulukan Konstantin Krutz ditangkap.

Adapun modus operandi nan digunakan sindikat ini ialah membikin clandestine lab narkoba di tengah-tengah pemukiman masyarakat sebagai kamuflase untuk menyamarkan aktivitas terselubung para tersangka.

Jaringan ini mendirikan laboratorium narkoba rahasia di basement vila tersebut. Di sana, ketiga WNA tersebut membikin dua clandestine lab sekaligus dalam vila tersebut. Ini juga menjadi nan pertama kalinya terjadi di Indonesia.

Selama ini, clandestine lab narkoba berdiri sendiri. Tapi di vila ini, tiga WNA tersebut membikin laboratorium hidroponik dan juga kimiawi sekaligus dalam satu tempat.

Di salah satu ruangan, terdapat clandestine lab memphedrone, bahan baku ekstasi. Sementara ruangan lainnya, jaringan narkoba ini memanfaatkannya untuk budidaya ganja hidroponik.

Mereka juga menggunakan mata uang digital sebagai perangkat transaksi. Mereka menggunakan forum darknet sebagai sarana promosi dan penjualannya.

Jaringan nan menamakan diri 'Hydra Indonesia' ini menggunakan teknologi digital. Mulai dari tahapan produksi, pengedaran hingga transaksi dilakukan melalui bumi nyata maupun bumi digital.

(ond/ygs)