Andre Rosiade Sambangi Kepala Bgn, Dorong Percepatan Pembangunan Sppg Di Sumbar

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade berjumpa Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana. Andre mendorong percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Barat (Sumbar).

Pertemuan keduanya berjalan Jumat (12/9/2025) di Kantor BGN. Andre mau program makan bergizi gratis (MBG) (SPPG) merata di Sumbar.

"Hari ini saya sebagai personil DPR RI Dapil Sumbar menghadap bapak Kepala Badan Gizi, bapak Prof Dadan dalam rangka kita berbincang gimana percepatan pembangunan dapur makan bergizi cuma-cuma di Sumbar," ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre menegaskan, dengan memperbanyak pembangunan SPPG, maka program MBG ini bakal dapat menjangkau banyak orang. Tidak hanya anak sekolah, tapi juga ibu hamil, ibu menyusui, balita dan masyarakat lainnya.

"Diharapkan tahun 2025 ini di seluruh Sumbar sudah kita bangun dapur makan bergizi gratis. Sehingga program Pak Prabowo, seluruh masyarakat, anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan juga balita bisa dicover di Sumbar," ujar Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar.

Sementara, Dadan memaparkan progres pembangunan SPPG di Sumbar sudah cukup banyak. Menurutnya, perlu dorongan dan kerja sama banyak pihak, termasuk support dari DPR RI agar pembangunan SPPG dapat dipercepat.

"Alhamdulillah di Sumbar secara keseluruhan sebenarnya sudah cukup banyak. Di Padang ada 18 SPPG dan tetap memerlukan percepatan-percepatan sehingga untuk keterlibatan semua pihak termasuk pak Andre sebagai personil DPR RI dapil Sumbar," kata Dadan.

Andre menambahkan, suksesnya program makan bergizi cuma-cuma bakal berakibat terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan sasaran pertumbuhan ekonomi nan dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen.

"Kalau itu (MBG) sukses, bukan hanya masyarakat dapat makan, anak sekolah juga dapat makan, ibuk mengandung dapat makan lampau balita juga dapat makan, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Jadi sasaran 8 persen pertumbuhan ekonomi itu sangat masuk akal," pungkas Andre.

(dek/idh)