Aneh! Penjualan Mobil Menengah Bawah Di Ri Turun, Medium High Kok Naik

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Penurunan daya beli masyarakat terlihat jelas dari menurunnya penjualan mobil dari segmen menengah ke bawah. Berdasarkan info Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar segmen MPV Low turun 2,2% dari 16,3% jadi 14,1%.

Kemudian pasar segmen SUV Low-medium turun 1,8% dari 22,6% jadi 20,7%, serta pasar Pick Up low turun 0,6% dari 8,6% jadi 8,0%. Penurunan paling dalam terjadi pada pasar segmen low cost green car (LCGC) baik MPV dan hatchback ambruk 3,7% dari pangsa pasar 21,1% menjadi 17,4%.

Karenanya pabrikan nan memproduksi kendaraan LCGC perlu berputar otak mencari langkah agar bisa tetap mendongkrak penjualan mobil di segmen ini.

"Kita perbaikan dalam pemilihan costumer artinya costumer seperti guru, PNS dimudahkan saat beli mobil LCGC, kemudian Strategi dengan fleet kita beri kemudahan nan paling mudah Special colour kita sediakan," kata Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani dikutip Jumat (18/7/2205).

Segmen Menengah Atas Malah Naik

Sebaliknya, ketika segmen menengah ke bawah anjlok, namun dari segmen menengah ke atas justru naik. Misalnya pasar MPV medium high naik 3,4% dari 8,5 jadi 11,9%. Kemudian segmen SUV high naik 3,3% dari 5,1 jadi 8,4 serta Pick up medium naik 1,5% dari 5% jadi 6,5%.

Secara total, penjualan mobil di paruh pertama tahun 2025 tercatat sebanyak 374.741 unit. Angka ini juga ambruk 35.279 unit alias 8,60% dibandingkan periode sama tahun 2024 nan mencatat penjualan sebanyak 410.020 unit. Karenanya susah untuk menembus sampai 1 juta unit di tahun ini.

"Prediksi penjualan 835-850 ribu lantaran Januari market terendah, saat itu proses advance lantaran Desember menunggu opsen jadi kenapa mini 390 ribu ditambah momen Lebaran. Semester kedua biasanya secara tren lebih besar dari semester 1," sebut Agung.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil LCGC Ternyata Masih Laris Manis, Februari 2025 Laku 14.365 Unit