Israel Pakai Uang Pajak Palestina Untuk Bayar Utang Listrik Rp 8,8 T

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Tel Aviv -

Israel berencana untuk menggunakan pendapatan pajak nan dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina (PA) untuk bayar utang listrik PA sendiri, nan besarnya nyaris mencapai 2 miliar Shekel alias setara Rp 8,8 triliun.

Utang listrik sebesar itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (13/1/2025), kudu dibayarkan oleh Otoritas Palestina kepada Israel Electric Co (IEC), perusahaan listrik Israel nan dikelola negara.

Israel selama ini memungut pajak atas barang-barang nan melewati Israel ke Tepi Barat atas nama Otoritas Palestina dan mentransfer pendapatannya ke Otoritas Palestina nan berdomisili di Ramallah berasas perjanjian jangka panjang antara kedua belah pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Hamas melancarkan serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 nan kemudian memicu perang di Jalur Gaza, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menahan sejumlah biaya pajak nan dialokasikan untuk biaya manajemen di Jalur Gaza.

Dana nan dibekukan itu disimpan di Norwegia dan, menurut Smotrich dalam rapat kabinet pada Minggu (12/1), bakal digunakan untuk bayar utang kepada IEC nan jumlahnya mencapai 1,9 miliar Shekel.

"Prosedur ini diterapkan setelah beberapa tindakan anti-Israel dan termasuk pengakuan sepihak Norwegia atas negara Palestina," kata Smotrich saat berbincang kepada para menteri kabinet pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

"Utang PA kepada IEC mengakibatkan tingginya pinjaman dan suku bunga, serta berakibat pada angsuran IEC, nan pada akhirnya dialihkan kepada penduduk Israel," ucapnya.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.