ARTICLE AD BOX

PERINGATAN kematian Yesus pada Jumat Agung (18/4), ratusan umat Katolik Paroki Santo Yohanes Baptista Wolosambi, Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, mengikuti ritual jalan salib dengan pementasan drama alias tablo penyaliban Yesus nan diperankan oleh orang muda Katolik (OMK) dengan tema cinta lingkungan serta menyuarakan penolakan eksplorasi geotermal di Flores nan merusak lingkungan.
Prosesi jalan salib diwarnai pementasan drama 14 babak nan mengisahkan tentang sengsara dan wafatnya Yesus Kristus dimulai pada pukul 08.30 wWita dari taman di depan kompleks Gereja Yohanes Baptista Wolosambi pada Jumat (18/4).
Jalan salib dimulai dengan drama Yesus bermohon di Taman Getsemani lampau dihadapakan pada Pilatus. Dalam drama penyiksaan Yesus ini, para orang muda Katolik paroki mengarak Yesus dengan memanggul salib.
Menyambut drama Yesus ini, para umat sekitar stasi turut antusias dengan menyiapkan daun-daun lampau melemparkan pada tokoh Yesus nan sedang memanggul salib pada awal permulaan perarakan alias jalan salib ini. Selain itu, terdapat drama ketika Yesus memandang poster letak geotermal dan panas bumi dalam alunan syair nan melantunkan bumi sebagai ibu.
Mereka lampau mengarak pemeran Yesus dalam drama dan membawanya ke Kampung Sawu nan berjarak sekitar 2 km. Mereka kudu mendaki bukit terjal ke taman angan tempat dilakukan drama penyaliban Yesus.
Para umat penuh antusias melewati kebun-kebun penduduk nan penuh dengan buah-buah, komoditas, dan rempah seperti pala, cengkih, dan cokelat, serta melewati sungai. Tak lupa selama perarakan para orang muda Katolik juga menempelkan spanduk-spanduk bertuliskan tema cinta lingkungan dan penolakan geotermal alias panas bumi.
Menurut Frater Dhems Dheba, koodinator drama jalan salib ini, tablo alias drama kali ini berbeda dari drama jalan salib pada tahun-tahun sebelumnya lantaran drama kali ini membawa tema pertobatan ekologis.
Dhems mengatakan dalam pertobatan ekologis para orang muda Katolik ini ikut menyuarakan pesan nan disampaikan dalam surat gembala Uskup Agung Ende serta enam uskup lain seperti Uskup Denpasar, Uskup Labuan Bajo, Uskup Ruteng, Uskup Maumere, dan Uskup Larantuka nan tegas menolak proyek geotermal di Pulau Flores dan Lembata nan membawa kerusakan lingkungan.
Para orang muda Katolik resah lantaran wilayah Mauponggo nan dekat gunung berapi juga menjadi sasaran untuk proyek panas bumi pemerintah pusat. Lokasinya juga sangat dekat dengan kampung laman dan wilayah gereja.
"Saya mengangkat tema ini untuk disatukan ke dalam tablo dengan judul, "Inilah ibumu. Alam ini menjadi rahim." nan kedua, kami mau menunjukkan penolakan terhapadap aktivitas eksplorasi panas bumi dan ada satu di Mauponggo dan di Stasi Pajoreja saya pikir ini satu kontribusi OMK bahwa mereka cinta alam dan peduli bakal alam sehingga menolak geotermal," kata Dhems nan sedang dalam proses orientasi pastoral di Paroki Yohanes Baptista Wolosambi.
Jalan salib hidup alias tablo merupakan penggambaran penderitaan Yesus Kristus saat bakal disalib di Bukit Golgota. Selain jalan salib, ribuan umat Katolik di Paroki Yohanes Baptisata Wolosambi bakal mengikuti seremoni cium salib nan dimulai pukul 15.00 serta Sabtu suci alias malam Paskah pada Sabtu (19/4) malam nanti. (I-2)