ARTICLE AD BOX
Kelompok Houthi menargetkan dua kapal induk milik Amerika Serikat (AS) setelah Negeri Paman Sam itu melancarkan serangan dengan menewaskan sedikitnya 80 orang di Yaman. Serangan ini dilancarkan Houthi sebagai jawaban terhadap perbuatan AS.
Berawal ketika militer AS mengumumkan bahwa mereka sekali lagi mengerahkan kapal induk ke area Timur Tengah. Pengerahan kapal induk ini diumumkan sehari setelah Washington secara resmi menetapkan golongan Houthi nan bermarkas di Yaman sebagai organisasi teroris asing.
Para pejabat AS nan tidak disebut namanya, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (6/3), mengatakan bahwa kapal induk USS Harry S Truman telah kembali ke wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (CENTCOM) di Timur Tengah pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
USS Harry S Truman meninggalkan Laut Merah dan berlabuh Teluk Souda bulan lalu, untuk melakukan kunjungan pelabuhan setelah dua bulan terlibat operasi tempur di Laut Merah, terutama untuk melawan serangan Houthi dari Yaman.
Pengerahan kapal induk AS ini diumumkan setelah golongan Houthi, pada Selasa (4/3), menyatakan telah menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik AS, nan disebut melakukan "misi permusuhan" di langit Yaman.
Seorang pejabat pertahanan AS, nan tidak disebut namanya, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Angkatan Udara AS kehilangan kontak dengan satu drone MQ-9 nan beraksi di Laut Merah, dekat Yaman. Namun disebut oleh pejabat AS itu bahwa hilangnya drone itu sedang diselidiki lebih lanjut.
Drone MQ-9, menurut pejabat AS itu, sedang melakukan operasi untuk mendukung Operasi Poseidon Archer, nan merujuk pada upaya militer AS dalam menargetkan Houthi.
80 Orang Tewas
Foto Kehancuran Terminal Minyak di Yaman: (Al-Masirah TV/Handout via REUTERS)
Beberapa hari nan lalu, Houthi mengungkapkan AS menyerang pelabuhan bahan bakar Ras Issa di Yaman. Akibat dari peristiwa ini, 80 orang dilaporkan tewas.
Dilansir AFP, Sabtu (19/4), serangan terhadap Ras Issa itu bermaksud untuk memutus pasokan dan biaya bagi pemberontak nan menguasai sebagian besar wilayah negara termiskin di Jazirah Arab itu, kata militer AS.
Juru bicara kementerian kesehatan Houthi, Anees Alasbahi mengatakan tim penyelamat tetap mencari mayit di terminal bahan bakar di Laut Merah, nan menunjukkan jumlah korban tewas dapat meningkat.
TV Al-Masirah milik pemberontak, mengutip pejabat setempat, mengatakan jumlah korban dari serangan tersebut telah meningkat menjadi 80 orang tewas dan 150 orang terluka.
Militer AS, dalam pernyataannya pada Kamis (17/4), menyatakan serangannya terhadap area Ras Issa di Yaman bermaksud memutuskan pasokan dan pendanaan bagi Houthi nan menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut.
Iran-Hamas Mengecam
Foto Kebakaran Ras Issa: (AFP PHOTO/HANDOUT/AL-MASIRAH TV)
"Mengecam keras serangan udara bandel AS terhadap pelabuhan Ras Issa di Yaman," ujar Jubir Kemlu Iran Esmaeili Baqaei.
Kecaman juga dilontarkan oleh Hamas nan menguasai Jalur Gaza dan sedang bertempur melawan Israel, sekutu dekat AS. Hamas menyebut rentetan serangan AS sebagai pelanggaran kedaulatan Yaman.
"Agresi secara terang-terangan ini merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan Yaman, merupakan kejahatan perang sepenuhnya, dan menegaskan kembali berlanjutnya kebijakan Amerika nan berbeda dan menargetkan orang-orang bebas nan menolak hegemoni Zionis dan Amerika di wilayah tersebut," kata Hamas dalam pernyataannya.
Houthi Targetkan Kapal Induk AS dan Israel
Foto ilustrasi kapal induk AS: (AFP/CHRISTINA SEARS)
"Peningkatan kekuatan Amerika dan agresi nan terus bersambung terhadap negara kita hanya bakal menyebabkan lebih banyak serangan kembali dan operasi penyerangan, bentrokan, dan konfrontasi," ucap ahli bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4).
Saree menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah tindakan protes nan digelar Houthi di ibu kota Sanaa pada Jumat (18/4) waktu setempat.
Ditambahkan oleh Saree bahwa pasukan Houthi juga menargetkan sebuah letak militer di dekat airport utama Israel, selain menyerang dua kapal induk AS nan ada di kawasan.
Belum ada tanggapan dari AS maupun Israel soal serangan Houthi.
(zap/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini