Menag: Mtq Tingkatkan Kecintaan Akan Al Qur'an Dan Kaderisasi Imam Masjid

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
 MTQ Tingkatkan Kecintaan bakal Al Qur'an dan Kaderisasi Imam Masjid Ilustrasi(Dok Kemenag)

YAYASAN Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, pengelola 11 Sekolah. 10 Sekolah Islam Al Azhar di Bekasi (Jakapermai, Kemang Pratama dan Grand Wisata) dan 1 Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, bekerja sama dengan Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM), Kementerian Agama Republik Indonesia, dan Nasaruddin Umar Office (NUO) menyelenggarakan dua agenda krusial nan menguatkan syiar Islam di Tanah Air. Acara ini mencakup Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek dan Peresmian Masjid Pendidikan Al Muhajirien Jakapermai.

Kegiatan MTQ berjalan selama tiga hari, pada Jumat, Sabtu, dan Minggu (20–22 Desember 2024), bertempat di Masjid Jami Al Azhar Jakapermai dan kampus Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai. beragam bagian lomba digelar, seperti Tilawah, Hifzh Al-Qur’an 30 Juz, Hifzh Al-Qur’an 15 Juz dan Tafsir, Qira’at Sab’ah Murattal, serta kategori pelajar seperti Tilawah dan Hifzh Al-Qur’an 3 Juz (SMP).

MTQ ini mengusung tujuan mulia untuk menguji dan mempromosikan keahlian membaca, memahami, serta mengamalkan isi Al-Qur’an. Dengan bagian lomba nan beragam, termasuk Tilawah, Hifzh Al-Qur’an 30 Juz, Hifzh Al-Qur’an 15 Juz dan Tafsir, Qira'at Sab’ah Murattal, serta kategori pelajar seperti Tilawah dan Hifzh Al-Qur’an 3 Juz (SMP), aktivitas ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, menyebarkan syiar Islam, serta mengembangkan keahlian membaca sesuai norma tajwid nan betul (tartil).

Acara pembukaan MTQ diwarnai dengan prosesi peresmian Masjid Pendidikan Al Muhajirien Jakapermai, Peresmian masjid ini dilakukan secara langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar, nan dikenal sebagai tokoh nasional dalam pengembangan kajian Islam modern dan inklusif.

Menteri Nasaruddin Umar dalam sambutannya mengatakan penyelenggaraan MTQ ini selain untuk meningkatkan kecintaan bakal Al Qur'an juga untuk untuk mengkader para pemimpin masjid. 

“Tidak ada negara seperti Indonesia nan menyelenggarakan MTQ itu menjadi pesta rakyat. Mulai dari tingkat-tingkat desa hingga nasional dan kemudian internasional. Ini dilakukan secara sistematis dan rutin. Tidak hanya satu jenis MTQ saja, tetapi ada sekitar 25 aktivitas MTQ mulai dari narapidana, perguruan tinggi, buru, dharmawanita dan lainnya,” jelas Nasaruddin.

Acara ini menjadi bukti nyata kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperkokoh pendidikan Islami nan berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an.

Ketua Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, Syafiuddin, menegaskan bahwa sejak berdiri pada tahun 1985, Yayasan ini berkomitmen untuk mengedepankan pendidikan Islami nan berbobot dan berwawasan global. 

“Kami merasa terhormat atas kepercayaan untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan MTQ Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek nan pertama ini. Dengan lima pilar perjuangan kami (Ikhlas, Amanah, Istiqomah, Jamaah, dan Imamah) Yayasan Waqaf Al Muhajirien berupaya memberikan dedikasi terbaik bagi bumi pendidikan Islam di Indonesia,” ujar Syafiuddin.

Syafiuddin menambahkan bahwa MTQ ini bukan sekadar arena kompetisi, melainkan upaya edukasi untuk membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, aktivitas ini dapat meningkatkan kesadaran berakidah nan humanis dan terbuka, serta menjadi wahana dakwah untuk menyempurnakan akhlak.
 
“Selain itu, MTQ ini juga menjadi arena silaturahmi dan kebersamaan. Nilai-nilai persaudaraan nan terjalin di antara para peserta diharapkan lebih diutamakan daripada sekadar ambisi meraih juara,” lanjut Syafiuddin. (H-2)