ARTICLE AD BOX
Medan -
Kodam I/Bukit Barisan (BB) mengusut dugaan keterlibatan Serka HS di kasus kematian Andreas Sianipar (44). Andreas disebut terlihat berbareng seorang prajurit TNI sebelum ditemukan tewas.
"Tim campuran Pomdam I/BB, Denpom I/5 dan Polrestabes Medan segera bergerak untuk menyelidiki lebih lanjut. Dalam proses tersebut, diketahui bahwa Andreas terakhir kali terlihat berbareng seorang oknum TNI," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha dilansir detikSumut, Senin (23/12/2024).
Kasus itu dilaporkan adik korban, Anggito Sianipar ke Denpom pada 11 Desember 2024. Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Doddy, pihaknya menuju letak pembuangan mayit korban di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doddy menyebut ada dugaan keterlibatan personil TNI, ialah Serka HS. Saat ini, Serka HS telah ditahan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Hasil penyelidikan mengarah pada keterlibatan seorang oknum TNI AD nan sekarang telah diamankan dan dilakukan penahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, Andreas Sianipar tewas usai diduga diculik dan dianiaya oleh oknum TNI, Serka HS, berbareng sejumlah orang lainnya. Para pelaku diduga menjerat leher korban hingga tewas.
"Iya (dijerat). Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan napas, akibat jeratan di leher. Lalu, pembekapan di hidung hingga tidak bernapas," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Sabtu (21/12) malam.
Gidion menyebut setelah tewas, korban diangkat ke dalam mobil. Lalu, jasad korban dibuang para pelaku ke Labura dengan kondisi terikat.
Gidion mengatakan ada tiga penduduk nan ditangkap lantaran diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan korban. Ketiga penduduk nan ditangkap itu adalah CJS (23), MFIH (25), dan FA (37). Sementara, Serka HS nan diduga terlibat dalam kasus itu saat ini telah diamankan di Denpom.
Simak selengkapnya di sini.
(haf/idh)