Sering Konsumsi Gula Tinggi, Diabetes Jadi Ancaman Gen Z Dan Gen Alpha

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Sering Konsumsi Gula Tinggi, Diabetes jadi Ancaman Gen Z dan Gen Alpha Ilustrasi.(freepik)

SERING menghabiskan waktu di cafe dan mengonsumsi makanan berkandungan gula tinggi ditambah dengan kopi susu nan juga tinggi gula, membikin akibat diabetes semakin tinggi. Sayangnya kebiasaan tersebut sering dilakukan oleh anak muda Gen Z dan Gen Alpha.

Diabetes telah menjelma menjadi ancaman nyata bagi generasi muda, mengintai dengan senyap dan berpotensi merenggut kualitas hidup mereka di masa depan, lantaran semakin banyak anak dan remaja nan terdiagnosis Diabetes, nan saat ini dikenal dengan glukosuria jenis 5.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pergeseran pola makan dari alami menjadi makanan siap saji, kemudian menjadi konsumsi makanan olahan tinggi gula, lemak trans, dan garam, ditambah minimnya aktivitas bentuk akibat style hidup nan didominasi gawai/gadget serta paparan stres nan berkepanjangan menjadi aspek pemicu utama nan mempercepat munculnya resistensi insulin dan pada akhirnya menjadi glukosuria jenis 2. 

Jenis glukosuria ini, nan dulunya nyaris eksklusif pada orang dewasa, sekarang semakin sering ditemukan pada usia nan jauh lebih muda, apalagi pada anak-anak pra remaja dan remaja seperti pada pelajar SMP dan SMA.

Ketika Diabetes menyerang di usia muda, artinya tubuh bakal terpapar kadar gula hipertensi untuk jangka waktu nan lebih lama. Paparan kronis ini mempercepat timbulnya komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kandas ginjal dan kebutaan. Apabila mengalami luka bakal menjadi borok (gangren) hingga amputasi.

Penyebab glukosuria pada generasi muda ialah malnutrisi, pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, obesitas, genetik, stres, hingga style hidup nan modern.

Sementara indikasi nan ditimbulkan seperti haus berlebihan (polidipsi), buang air mini berlebihan (poliuri), lapar berlebihan (polifagia), penurunan berat badan, penglihatan kabur, luka susah sembuh terutama luka pada kulit kaki, pusing dan lemas. 

Pencegahan nan bisa dilakukan anak muda ialah dengan menerapkan pola makana nan lebih sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan tetap ideal, berakhir merokok, kelola stres, dan rutin cek gula darah. (H-4)