UFC 302 menjadi panggung bagi pertarungan yang sangat dinanti antara Islam Makhachev dan Dustin Poirier, di mana Makhachev berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan UFC melalui pertarungan yang memanas dan penuh drama. Pertarungan tersebut tidak hanya sekadar peristiwa olahraga biasa, tetapi juga menjadi perwujudan dari kekuatan, keterampilan, ketangguhan, dan strategi dari kedua petarung tersebut.
Sejak awal pertarungan, terlihat bahwa kedua petarung memiliki keahlian dan taktik yang berbeda. Makhachev, dengan latar belakang gulatnya yang kuat, mencoba untuk mengendalikan pertarungan dengan mengandalkan kemampuan gulatnya. Namun, Poirier, yang juga seorang petarung berpengalaman dengan stand-up fighting yang cemerlang, mampu menahan serangan-serangan Makhachev dan memberikan respons yang tangguh.
Pertarungan berjalan ketat di setiap rondenya, dengan kedua petarung saling bertukar serangan dan mencoba untuk mencari celah di pertahanan lawan. Meskipun Makhachev mampu menunjukkan dominasinya dalam beberapa momen, Poirier juga tidak tinggal diam dan memberikan perlawanan yang sengit.
Pada beberapa momen krusial, pertarungan menjadi semakin intens. Poirier mampu membuat Makhachev mengalami pendarahan di hidungnya dan bahkan berhasil membuat luka di dahi Makhachev dengan serangan-serangannya yang tajam. Namun, Makhachev tidak menyerah begitu saja, melainkan terus berusaha untuk mencari kesempatan untuk mengakhiri pertarungan.
Ketegangan mencapai puncaknya di ronde terakhir, di mana Makhachev berhasil menutup pertarungan dengan penampilan yang gemilang. Dengan keahlian teknisnya, Makhachev mampu menempatkan Poirier dalam posisi yang sulit dan akhirnya mengunci d’arce choke yang membuat lawannya tidak bisa lagi melanjutkan pertarungan.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti atas keunggulan Makhachev sebagai petarung, tetapi juga menegaskan bahwa dia adalah juara yang layak mempertahankan sabuknya. Selain itu, pertarungan ini juga menjadi momen penting dalam sejarah UFC, dengan menyajikan aksi dan drama yang memukau bagi para penggemar olahraga ini.
Dengan demikian, pertarungan antara Islam Makhachev dan Dustin Poirier di UFC 302 bukan hanya sekadar pertarungan biasa, melainkan sebuah pertunjukan spektakuler dari kemampuan, ketangguhan, dan semangat petarung yang tidak kenal lelah dalam meraih kemenangan.