Jeka Saragih seorang petarung asal Simalungun, Sumatera Utara, telah meniti karier di UFC dengan tekad kuat untuk memajukan daerah kelahirannya. Meskipun telah berhasil memenangkan debutnya di kancah internasional, perjuangannya tidak hanya dalam arena pertarungan, tetapi juga dalam upaya membangun komunitasnya di Simalungun.
Pada usia 29 tahun, Jeka memenangkan kontrak dengan UFC setelah penampilan impresifnya dalam acara Road To UFC pada tahun 2022. Meskipun kalah di final, daya tariknya tidak terbantahkan, dan UFC tetap mengontraknya. Sejak itu, Jeka telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, bukan hanya sebagai petarung, tetapi juga sebagai duta dari daerahnya yang tercinta.
Namun, di balik kesuksesannya, Jeka merasa sedih melihat minimnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh Simalungun. Dalam sebuah wawancara, Jeka menyatakan kekecewaannya terhadap kurangnya dukungan pemerintah dalam mengatasi masalah sosial, seperti penyalahgunaan narkoba dan kekerasan di daerahnya.
Meskipun demikian, Jeka tidak menyerah. Setiap kali ia memasuki arena pertarungan, tekadnya untuk membangun Simalungun selalu menjadi motivasinya. Baginya, keberhasilannya dalam UFC bukan hanya tentang kemenangan dalam pertarungan, tetapi juga tentang memberikan contoh positif kepada generasi muda di daerahnya.
Dalam duel keduanya di UFC melawan Westin Wilson di UFC Apex, Jeka membawa misi yang sama: untuk memperjuangkan Simalungun. Meskipun pemerintah mungkin tidak memberikan dukungan yang diharapkannya, tekadnya untuk membawa perubahan tetap tidak tergoyahkan.
Bagi Jeka, cinta pada tanah kelahirannya adalah hal yang tak tergantikan. Meskipun tinggal di Medan, ia tetap mempertahankan identitasnya sebagai anak Simalungun. Ini adalah bukti nyata dari komitmen dan cintanya yang mendalam terhadap daerahnya.
Dengan semangat juangnya dan kesetiaannya terhadap Simalungun, Jeka Saragih tidak hanya menjadi petarung UFC yang dihormati, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berjuang demi perubahan positif dalam komunitas kita masing-masing.