ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa tidak bakal ada negara Palestina. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta pemerintah Indonesia tidak tak bersuara saja.
"Kami mendorong pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan sikap tegas dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara nan mempunyai komitmen serupa dalam mendukung solusi tenteram nan setara dan berkelanjutan. Indonesia tidak boleh tak bersuara ketika nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan diinjak-injak," kata Dave kepada wartawan, Minggu (14/9/2025).
Dave menyebut pernyataan Netanyahu nan menolak keberadaan negara Palestina adalah corak pengingkaran terhadap prinsip-prinsip dasar perdamaian internasional dan resolusi-resolusi PBB nan telah lama menjadi fondasi bagi solusi dua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sikap tersebut tidak hanya memperpanjang penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga menakut-nakuti stabilitas area secara lebih luas," ucapnya.
Dia menilai bahwa Indonesia kudu tetap konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan semangat politik luar negeri bebas aktif.
"Pernyataan PM Netanyahu tersebut justru memperjelas urgensi bagi organisasi internasional, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan tekanan diplomatik dan memperkuat solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina," ujarnya.
Sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa tidak bakal ada negara Palestina. Pernyataan itu disampaikan Netanyahu saat berbincang pada upacara penandatanganan proyek permukiman besar di Tepi Barat nan diduduki.
"Kami bakal memenuhi janji kami bahwa tidak bakal ada negara Palestina, tempat ini milik kami," kata Netanyahu pada aktivitas di Maale Adumim, sebuah permukiman Israel di sebelah timur Yerusalem, dilansir AFP, Jumat (12/9).
"Kami bakal menjaga warisan kami, tanah kami, dan keamanan kami... Kami bakal menggandakan populasi kota ini," imbuhnya.
Beberapa pemerintah Barat, termasuk Inggris dan Prancis, telah mengumumkan niat mereka untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa akhir bulan ini.
Inggris menyatakan bakal mengambil langkah tersebut jika Israel kandas menyetujui gencatan senjata dalam perang Gaza.
(fas/idh)