Soroti Penahanan Duterte, Hnw: Seharusnya Netanyahu Juga Bisa Ditahan

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menuturkan penahanan mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte harusnya jadi momentum untuk menerapkan patokan norma nan setara kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya, penahanan dan penangkapan Netanyahu lebih urgen.

Menurut HNW, Rodrigo Duterte ditangkap oleh otoritas kepolisian Filipina dan ditahan atas perintah surat penahanan International Criminal Court (ICC/Mahkamah Pidana Internasional). Dia ditahan lantaran kasus memerangi narkotika dengan dugaan melakukan kejahatan kemanusiaan ketika menjabat sebagai Presiden Filipina.

"Yang dia lakukan mungkin tetap debatable, tetapi nan dilakukan oleh PM Israel Netanyahu secara kasat mata jelas telah dan tetap melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan terhadap penduduk Palestina, nan ditolak oleh lembaga-lembaga internasional seperti ICC, ICJ, Amnesty Internasional apalagi Sidang Umum PBB. Maka mengikuti prinsip keadilan dan kesetaraan norma semestinya Netanyahu juga bisa ditangkap dan ditahan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, HNW mengatakan upaya untuk segera menangkap dan menahan Netanyahu juga lebih urgen, lantaran Netanyahu tetap menjabat dan terus melakukan kejahatan kemanusiaan.

Terbaru adalah Netanyahu dengan mengingkari gencatan senjata periode kedua nan dimediasi oleh AS, Qatar dan Mesir, malah juga melarang masuknya support kemanusiaan, mematikan listrik dan aliran air ke Gaza nan sudah berjalan lebih dari 10 hari, sehingga menimbulkan musibah kemanusiaan nan mengarah kepada genosida terhadap 2 jutaan penduduk Gaza.

"Bila kita bandingkan kasus Duterte dan Netanyahu, maka jelas petanya, Duterte statusnya sudah tidak lagi menjabat sehingga tidak bisa membikin masalah serupa lagi. Sedangkan, Netanyahu tetap menjabat dan ketika tidak segera ditangkap dan ditahan, terbukti semakin banyak lagi kejahatan nan dilakukannya kepada rakyat Gaza/Palestina," ujar Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Bahkan, lanjut HNW, jika ukurannya jumlah korban, maka korban atas kejahatan perang dan kemanusiaan antara Duterte dan Netanyahu juga seumpama bumi dan langit. Duterte dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan terhadap 6.200-an orang (ada info lain nan menyebut 1.800an orang) nan diduga terlibat dalam 'perang' terhadap narkoba nan dilakukannya.

Sedangkan, korban kejahatan Netanyahu sejak 7 Oktober 2023 hingga Februari 2025 mencapai 48.189 orang, dengan korban paling banyak adalah penduduk sipil seperti wanita, anak-anak, selain dokter/tenaga medis dan wartawan.

Belum lagi nan luka, lebih dari 110.000 warga, juga dihancurkannya rumah sakit, Masjid dan Gereja. Dan apalagi ketika diberlakukan gencatan senjata pada akhir Januari, Israel tetap membunuh 137 penduduk Gaza.

"Bila kita memperhatikan komparasi jumlah dan jenis korban tersebut, maka sudah selayaknya jika ICC lebih mengupayakan untuk melakukan penahanan terhadap Netanyahu dan kawan," imbuhnya.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu